ASAM, BASA, DAN GARAM
PENDAHULUAN
Asam
merupakan zat yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bab ini,
kita akan membahas tentang contoh asam dan basa beserta sifat-sifatnya. Selain
itu akan dibahas juga tentang garam. Di bagian akhir, kita akan membahas
mengenai skala keasaman dan hujan asam.
A.
Asam dan Basa
Asam
berbeda dengan basa. Apa saja perbedaannya? Coba simak pembahasannya berikut
ini.
Ø Info Kimia
|
Kata “asam” berasal dari bahasa latin
acidus yang berarti masam.
|
1.
Asam
Kamu tentu pernah menikmati segelas es
jeruk. Es jeruk memiliki rasa asam dan sangat nikmat untuk diminum pada siang
hari yang panas. Mengapa es jeruk rasanya asam? Hal ini karena buah jeruk yang
digunakan untuk membuat minuman tersebut mengandung asam sitrat.
Asam sitrat merupakan salah satu jenis
asam yang kita konsumsi. Masih banyak jenis asam lain yang kita konsumsi atau
kita gunakan sehari-hari. Jenis-jenis asam ini terdapat dalam makanan atau
minuman, misalnya buah mangga, cuka, dan minuman ringan bersoda. Asam juga
terdapat dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia.
Asam dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu asam lemah dan asam kuat. Asam lemah banyak terkandung dalam makanan atau
minuman, misalnya dalam buah-buahan dan minuman ringan bersoda. Berbeda dengan
asam lemah, asam kuat lebih berbahaya untuk dicicipi bahkan dipegang. Asam ini
bersifat korosif sehingga dapat melukai kulit, serta merusak bahan-bahan yang
terbuat dari kayu atau kain.
Tabel
1.1 Beberapa jenis asam
Asam
|
Kuat/Lemah
|
Terdapat dalam
|
Asam askorbat
(vitamin C)
|
Lemah
|
Buah-buahan
|
Asam karbonat
|
Lemah
|
Minuman
berkarbonasi (misal: coca cola, sprite, fanta, dan pepsi)
|
Asam sitrat
|
Lemah
|
Buah jeruk
|
Asam etanoat
|
Lemah
|
Cuka
|
Asam laktat
|
Lemah
|
Susu basi
|
Asam klorida
|
Kuat
|
Lambung
|
Asam nitrat
|
Kuat
|
Bahan pupuk dan
peledak
|
Asam fosfat
|
Kuat
|
Cat anti karat dan
bahan pupuk
|
Asam sulfat
|
Kuat
|
Aki dan bahan pupuk
|
Salah satu asam yang sangat penting dan
terdapat dalam tubuh kita adalah asam klorida atau asam lambung. Asam lambung
tergolong asam kuat. Asam ini mampu menghancurkan sekeping seng atau tulang
yang dicelupkan ke dalamnya. Asam lambung berfungsi untuk membunuh bakteri atau
kuman penyakit yang masuk bersama makanan. Selain itu, asam lambung juga
membantu pencernaan dengan mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan
enzim yang berfungsi untuk mencerna atau memecah protein agar lebih mudah
diserap oleh tubuh.
2.
Basa
Basa banyak terdapat di sekitar kita.
Basa digunakan dalam pembuatan bahan pembersih, misalnya sabun, pembersih
lantai, pembersih oven, dan pasta gigi. Seperti halnya asam, basa juga
ditemukan dalam makhluk hidup. Basa juga dimanfaatkan dalam bidang pertanian,
misalnya untuk memberi kondisi tertentu pada tanah pertanian.
Ø Info Kimia
|
Basa yang dapat larut dalam air
disebut alkali.
|
Tabel
1.2 Beberapa jenis basa dan bahan yang mengandung basa.
Basa
|
Kuat/Lemah
|
Terdapat dalam
|
Amonia
|
Lemah
|
Bahan pemutih dan
pembuatan pupuk
|
Kalsium hidroksida
|
Kuat
|
Obat untuk
mengurangi tingkat keasaman tanah
|
Kalsium oksida
|
Kuat
|
Bahan pembuatan
semen dan beton
|
Magnesium
hidroksida
|
Kuat
|
Tablet untuk
mengurangi asam lambung (sakit maag)
|
Natrium hidroksida
|
Kuat
|
Bahan pembersih
oven dan bahan pembuatan sabun
|
Ø Review
1.
Jika
kamu berada di rumah, maka di manakah kamu dapat menemukan asam lemah dan asam
kuat? Berupa apakah asam lemah dan asam kuat yang kamu temukan itu?
2.
Mengapa
obat maag bersifat basa?
B.
Sifat-sifat Asam dan Basa
Suatu
zat dapat digolongkan sebagai asam atau basa berdasarkan sifat-sifatnya.
Bagaimana sifat zat yang tergolong asam atau basa? Cara paling mudah adalah
mencicipinya. Asam, sesuai dengan namanya mempunyai rasa asam, sedangkan basa
mempunyai rasa yang pahit.
Akan
tetapi, mencicipi suatu senyawa yang belum dikenal dengan baik sangatlah
berbahaya dan tidak dianjurkan. Mengapa? Karena ada kemungkinan senyawa
tersebut bersifat racun. Senyawa yang bersifat racun bisa berbahaya kalau
mengenai kulit, apalagi kalau kita sampai meminumnya. Apa yang harus dilakukan?
Cara
paling aman dan mudah untuk mengetahui apakah suatu zat tergolong asam atau
basa adalah dengan menggunakan indikator. Indikator dapat berupa kertas atau
suatu larutan. Indikator merupakan zat yang dapat berubah warna bila dimasukkan
ke dalam asam atau basa. Indikator yang paling terkenal adalah kertas lakmus.
Ada
dua macam kertas lakmus, yaitu kertas lakmus berwarna merah dan kertas lakmus
berwarna biru. Cara pemakaiannya adalah kertas lakmus dimasukkan ke dalam
larutan, kemudian dilihat perubahan warnanya.
Suatu
zat tergolong asam bila kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah, tapi
kertas lakmus merah tidak berubah warna. Sementara itu, suatu zat tergolong
basa apabila kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru, tetapi kertas
lakmus biru tidak berubah warna. Bagaimana bila suatu senyawa tidak mengubah
warna kertas lakmus merah dan lakmus biru? Senyawa tersebut digolongkan sebagai
senyawa netral, bukan asam dan bukan pula basa.
Tabel
1.3 Perubahan warna kertas lakmus dan sifat senyawa yang ditunjukkannya
Warna kertas lakmus
semula
|
Warna kertas lakmus
setelah dicelup
|
Senyawa
|
Biru
|
Merah
|
Asam
|
Merah
|
Biru
|
Basa
|
Merah atau biru
|
Tetap merah atau
biru
|
Netral
|
Ø Kegiatan 1.1
Eksperimen
Uji asam dan basa
menggunakan kertas lakmus
Tujuan:
1.
Siswa dapat menggunakan kertas lakmus untuk
menguji zat yang bersifat asam
dan basa.
2.
Siswa dapat mengelompokkan zat yang bersifat
asam, basa, atau netral berdasarkan perubahan warna pada kertas lakmus.
Alat
dan bahan:
1.
Tabung
reaksi
2.
Pipet
tetes, dan cairan yang ada di sekitar kita (misalnya air teh, air jeruk, air
sumur, dan air cuka).
Langkah kerja:
1.
Masukkan
masing-masing cairan ke dalam tabung reaksi.
2.
Celupkan
potongan kertas lakmus merah dan biru pada masing-masing cairan.
3.
Amati
perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru.
4.
Tentukan
cairan yang bersifat asam, basa, atau netral.
5.
Masukkan
hasil pengamatanmu ke dalam tabel seperti contoh berikut.
Jenis
|
Perubahan
Warna
|
Jenis
cairan
|
|
Lakmus
Merah
|
Lakmus
Biru
|
||
Air teh
|
|
|
|
Kopi
|
|
|
|
Air sumur
|
|
|
|
Air jeruk
|
|
|
|
Air cuka
|
|
|
|
Air sabun
|
|
|
|
Selain
kertas lakmus, indikator yang dapat digunakan adalah indikator universal. Indikator universal merupakan campuran dari beberapa
macam indikator. Indikator ini akan memberikan perubahan warna yang lebih
spesifik, tidak hanya merah (asam) dan biru (basa) seperti halnya kertas
lakmus. Perubahan warna yang terjadi mulai dari merah yang menunjukkan asam kuat
kemudian oranye dan kuning yang menunjukkan asam lemah, hijau yang menunjukkan
larutan netral, biru dan biru keunguan yang menunjukkan basa lemah, sampai
warna ungu yang menunjukkan basa kuat.
Indikator
juga dapat berasal dari alam, misalnya zat warna pada tumbuh-tumbuhan.
Indikator yang berasal dari alam, misalnya bunga hydrangea, kol merah, bunga
mawar dan wortel. Indikator alami ini akan mempunyai warna yang berbeda bila
berada dalam lingkungan asam atau basa. Namun, bunga hydrangea akan berwarna
biru bila ditanam di tanah yang asam.
Selain
dapat mengubah kertas lakmus, asam dan basa mempunyai sifat karakteristik yang
lain. Asam dapat bersifat korosif atau merusak. Bila asam tertentu mengenai
kulit, maka kulit akan mengalami iritasi. Bahkan asam yang mengenai jas
praktikum dapat menimbulkan lubang pada jas tersebut.
Ø Kegiatan 1.2
Eksperimen
Membuat indikator
alami asam dan basa
Tujuan:
Siswa
dapat membuat indikator alami asam dan basa.
Alat
dan bahan:
1.
Cawan
porselin
2.
Penumbuk
3.
Kertas
saring
4.
Gelas
beker
5.
Corong
gelas
6.
Tabung
reaksi
7.
Etanol
8.
Larutan
asam klorida
9.
Larutan
natrium hidroksida
10. Beberapa macam buah dan sayuran
Langkah
kerja:
1.
Haluskan
buah dan sayuran menggunakan cawan porselin.
2.
Tambahkan
beberapa mililiter etanol untuk mengekstrak zat warna tumbuhan, kemudian saring
dan kumpulkan filtratnya.
3.
Masukkan
masing-masing 1,5 mL filtrat ke dalam 2 buah tabung reaksi.
4.
Tambahkan
3 tetes larutan asam klorida pada tabung pertama dan kocok sampaai rata. Amati
perubahan warna yang terjadi. Lakukan hal yang sama pada tabung kedua, tetapi
gunakan larutan natrium hidroksida.
5.
Ulangi
percobaan untuk buah dan sayuran lainnya. Kamu dapat mencoba buah-buahan dan
sayuran yang lain.
6.
Sajikan
hasil pengamatanmu ke dalam tabel berikut.
Buah atau sayuran
|
Warna semula
|
Warna setelah
ditambah asam klorida
|
Warna setelah
ditambah natrium hidroksida
|
Kol merah
|
|
|
|
Wortel
|
|
|
|
............
|
|
|
|
............
|
|
|
|
............
|
|
|
|
Jenis
basa tertentu juga dapat merusak kulit. Mungkin kamu pernah melihat kaki atau
tangan tukang batu yang setiap hari
bekerja mencampur semen dan kapur. Kaki
atau tangan tukang batu tersebut tampak retak-retak akibat terkena kapur yang
bersifat basa. Produk pembersih yang mengandung basa misalnya deterjen, juga
dapat merusak kulit. Oleh karena itu, jika berhubungan dengan senyawa basa
dianjurkan untuk memakai sarung tangan yang terbuat dari karet. Penggunaan
sarung tangan akan melindungi tangan kita dari kerusakan.
Berdasarkan
uraian di atas, maka secara umum dapat dirangkum mengenai sifat-sifat asam dan
basa. Perhatikan tabel 1.4
Sifat asam
|
Sifat basa
|
1.
Mempunyai
rasa asam dan bersifat korosif.
2.
Dapat
mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
|
1.
Mempunyai
rasa pahit dan dapat merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena
kulit.
2.
Dapat
mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
|
Selain
sifat-sifat itu, asam juga mempunyai sifat lain yang dapat diamati ketika dilakukan
reaksi antara asam dengan zat lain. Perhatikan beberapa contoh reaksinya
berikut ini.
Reaksi asam dengan logam
Asam
dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan gas hidrogen. Contohnya
reaksi antara asam sulfat dengan logam magnesium.
Ketika
logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, maka timbul gelembung
gas. Gelembung gas ini merupakan gas hidrogen. Sementara itu, terbentuk
juga magnesium sulfat.
Reaksi asam dengan senyawa karbonat
Asam
dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat lain, gas
karbondioksida dan air. Sebagai contoh, reaksi antara kalsium karbonat dengan
larutan asam klorida. Pada reaksi ini terbentuk senyawa kalsium klorida.
Reaksi asam dengan oksida logam
Asam
dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain dan air. Sebagai
contoh, reaksi antara asam sulfat dengan tembaga oksida.
Pada
reaksi di atas, zat biasanya dipanaskan untuk mempercepat reaksi. Zat lain yang
terbentuk adalah tembaga sulfat. Pembentukan tembaga sulfat ini dapat diamati
dari timbulnya warna biru pada larutan.
≫ Review
1.
Jelaskan
bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi asam atau basa
pada suatu larutan!
2.
Untuk
mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam atau basa, kita tidak boleh
mencicipinya. Mengapa demikian?
3.
Sebutkan
perbedaan antara asam dan basa!
C.
Garam
Garam
dapat terbentuk melalui reaksi antara asam dengan basa. Produk reaksi yang lain
adalah air. Reaksi antara asam dengan basa yang menghasilkan garam dan air
dikenal dengan reaksi netralisasi. Sebagai contoh, asam klorida bila
direaksikan dengan basa natrium hidroksida akan menghasilkan garam natrium
klorida dan air.
Kita
mengenal garam sebagai bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk memberi
rasa asin. Garam tersebut dikenal sebagai garam dapur atau garam natrium
klorida. Dalam ilmu kimia, yang tergolong garam bukan hanya natrium klorida
atau garam dapur, melainkan masih banyak jenis garam yang lain. Perhatikan
contoh garam yang terbentuk dari reaksi-reaksi berikut:
1.
Asam
sulfat bereaksi dengan kalium hidroksida menghasilkan kalium sulfat dan air.
2.
Asam
nitrat bereaksi dengan lithium hidroksida menghasilkan lithium nitrat dan air.
3.
Asam
klorida bereaksi dengan kalsium hidroksida menghasilkan kalsium klorida dan
air.
Tiga
reaksi di atas semuanya menghasilkan garam yang berbeda, yaitu kalium sulfat,
lithium nitrat, dan kalsium klorida. Jenis garam yang dihasilkan bergantung
pada jenis asam dan basa pembentuknya.
Reaksi
netralisasi tidak hanya terbatas pada pembentukan garam dan air. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi netralisasi, termasuk
dalam bidang kesehatan dan pertanian. Perhatikan beberapa contohnya berikut
ini.
a.
Di
dalam lambung terdapat asam klorida encer atau asam lambung. Volumenya sekitar
1.000 cm3. Salah satu manfaat asam lambung adalah membantu proses
pencernaan makanan. Meskipun bermanfaat, asam lambung yang berlebihan dapat
menyebabkan gangguan pencernaan. Untuk mengatasinya, digunakan obat yang
mengandung basa magnesium hidroksida. Penggunaan basa magnesium hidroksida akan
menetralisir asam lambung yang berlebihan tersebut.
b.
Sengatan
lebah pada dasarnya merupakan penyuntikan bahan kimia ke bawah kulit yang dapat mengakibatkan iritasi pada
kulit. Sengatan lebah bersifat asam. Untuk menetralkan sengatan lebah dapat
digunakan baking soda (natrium bikarbonat). Penggunaan baking soda (basa lemah)
akan menetralisir sengatan lebah sehingga dapat mengurangi iritasi pada kulit.
c.
Sengatan
tawon berbeda dengan sengatan lebah. Sengatan tawon bersifat basa. Untuk
menetralisirnya dapat digunakan asam etanoat (asam cuka).
d.
Tanaman
umumnya tumbuh dengan baik pada tanah yang tidak terlalu asam dan tidak terlalu
basa. Namun, tanah seringkali terlalu asam untuk ditanami karena pengaruh
polusi, misalnya hujan asam. Untuk mengurangi tingkat keasaman tanah, maka
tanah dapat diberi kalsium oksida, kalsium hidroksida, atau kalsium karbonat
sebelum ditanami. Pemberian zat-zat tersebut dapat mengurangi keasaman tanah
sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
e.
Limbah
cair dari industri kadang-kadang mengandung asam. Bila limbah dibuang ke sistem
air, misalnya sungai, maka dapat menyebabkan kematian ikan dan makhluk air
lainnya. Untuk mengatasi hal ini, dapat ditambahkan kalsium hidroksida untuk
menetralkan asam yang terkandung dalam limbah.
Ø Info Kimia
Sabun
dapat dibuat dengan menetralisir asam lemak dari hewan atau tumbuhan, basa,
seperti natrium dan kalium hidroksida.
≫
Review
1. Berikan 3 contoh reaksi netralisasi
dalam kehidupan sehari-hari!
2. Garam apakah yang terbentuk jika asam
nitrat dicampur dengan natrium hidroksida?
3. Berikan contoh reaksi netralisasi dalam
tubuh kita!
D.
Skala Keasaman
Skala keasaman dan kebasaan suatu zat
dinyatakan dengan nilai pH, yaitu dari 0 sampai 14.
−
Zat
asam mempunyai pH kurang dari 7.
−
Zat
netral mempunyai pH = 7.
−
Zat
basa mempunyai pH lebih dari 7.
Nilai pH menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan suatu zat. Makin kecil nilai pH, maka zat tersebut makin asam.
Contohnya: asam klorida memiliki pH sekitar 3. Berarti, asam klorida lebih asam
dibandingkan cuka. Hal ini sesuai dengan data pada Tabel 1.1 di mana asam
klorida tergolong asam kuat, sedangkan cuka (asam etanoat) tergolong asam
lemah. Bagaimana dengan tingkat kebasaan? Tingkat kebasaan berlawanan dengan
tingkat keasaman. Makin besar nilai pH suatu zat, maka zat tersebut makin basa.
Bagaimana cara mengetahui nilai pH?
Nilai pH dari suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator yang
praktis dan mudah digunakan, yaitu indikator universal dan pH meter. Indikator
universal dapat berupa larutan atau kertas. Indikator universal akan memberikan
warna tertentu jika diteteskan atau dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa.
Warna yang terbentuk kemudian dikocokkan dengan warna standar yang sudah diketahui
nilai pH-nya. Dengan menggunakan nilai pH maka dapat ditentukan apakah larutan
bersifat asam, basa, atau netral. Sebagai contoh jika suatu larutan setelah
ditambahkan indikator universal menjadi berwarna kuning, maka larutan tersebut
termasuk asam lemah.
pH meter adalah alat yang dapat
langsung digunakan untuk mengukur pH larutan. pH meter mempunyai elektrode yang
dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Nilai pH dapat langsung
diketahui dari layar yang terdapat di alat.
Untuk mengetahui nilai pH dari suatu
larutan, kita dapat melakukan kegiatan berikut.
Ø Kegiatan 1.3
Eksperimen
Menentukan nilai pH zat
menggunakan indikator universal
Tujuan:
Siswa
dapat menggunakan indikator universal untuk menentukan nilai pH suatu zat.
Alat
dan bahan:
a.
Tabung
reaksi
b.
Pipet
tetes
c.
Kertas
warna standar indikator universal
d.
Larutan
indikator universal
e.
Aquades
dan macam-macam contoh zat
Langkah
kerja:
1.
Masukkan
beberapa tetes contoh zat ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 3 mL
aquades. Kocok tabung sehingga tercampur secara merata.
2.
Tambahkan
2 tetes larutan indikator universal, kemudian kocok lagi.
3.
Amati
perubahan warna yang terjadi pada zat.
4.
Bandingkan
warna yang terbentuk dengan warna standar dari indikator universal.
5.
Catat
pH zat, kemudian tentukan apakah zat termasuk asam, basa, atau netral.
6.
Sajikan
hasilnya dalam tabel seperti contoh berikut.
Contoh larutan
|
pH
|
Asam, basa, atau netral
|
Jus
jeruk
|
............
|
.....................................
|
Minuman
bersoda
|
............
|
.....................................
|
Shampo
|
............
|
.....................................
|
Pasta gigi
|
............
|
.....................................
|
Susu
|
............
|
.....................................
|
..................
|
............
|
.....................................
|
..................
|
............
|
.....................................
|
..................
|
............
|
.....................................
|
≫
Review
1.
Manakah
zat-zat di bawah ini yang merupakan asam kuat, asam lemah, netral, basa kuat,
dan basa lemah?
a.
Jus
kubis, pH = 5
b.
Susu, pH = 6,5
c.
Air
kapur, pH = 11,5
d.
Darah,
pH = 7,4
e.
Jus
mangga, pH = 3
f.
Air
liur, pH = 7
2.
Bagaimana
cara mengetahui nilai pH dengan menggunakan pH meter?
E.
Hujan Asam
Kamu tentu pernah mendengar istilah
hujan asam. Apakah yang dimaksud dengan hujan asam? Untuk mengetahui hal itu,
marinkita simak penjelasan berikut.
Setiap hari kita melihat motor, truk,
bus, dan kendaraan bermotor lainnya yang berlalu lalang di jalan raya.
Kendaraan-kendaraan bermotor tersebut melepaskan gas buang melalui knalpotnya
ke udara. Demikian pula dengan pabrik-pabrik. Gas yang dihasilkan dari
pembakaran di dalam mesin dibuang melalui cerobong pabrik.
Gas-gas sisa, baik yang berasal dari
kendaraan bermotor atau pabrik, mengandung gas belerang dioksida dan nitrogen
oksida. Gas-gas ini dilepas ke udara sehingga menimbulkan pencemaran udara.
Selain itu, gas-gas ini juga larut dalam titik-titik air di awan sehingga
membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan
ini bercampur dan turun bersama hujan. Inilah yang dinamakan hujan asam.
Hujan asam merugikan manusia dan juga
lingkungan. Apa saja akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam? Berikut beberapa
contohnya.
a. Hujan asam dapat menyebabkan matinya
tumbuhan dan ikan. Asam yang terdapat dalam air hujan dapat bereaksi dengan
mineral (misalnya: oksida logam) sehingga mengurangi kadar mineral di dalam
tanah. Tumbuhan menjadi kekurangan mineral sehingga mati atau tidak dapat
tumbuh dengan baik. Hujan asam juga dapat melarutkan aluminium dari mineral di
dalam tanah dan bebatuan, kemudian menghanyutkannya ke sungai. Hal ini dapat
meracuni ikan dan makhluk air lainnya.
b. Hujan asam yang bereaksi dengan logam
dapat merusak jembatan, bodi mobil, kapal laut, atau struktur bangunan yang
lain.
c. Hujan asam juga dapat merusak
bangunan-bangunan yang terbuat dari batu kapur. Contohnya: gedung, rumah, dan
patung.
≫
Review
1.
Jelaskan
mengapa hujan asam dapat menyebabkan matinya ikan-ikan di danau!
2.
Hal
apa saja yang menyebabkan terjadinya hujan asam?
Rangkuman
1.
Asam
dan basa dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh: asam
sitrat dalam buah jeruk, asam sulfat dalam air aki, asam etanoat dalam cuka,
basa natrium hidroksida dalam sabun, basa amonia dalam pemutih, dan basa
magnesium hidroksida dalam obat maag.
2.
Sifat-sifat
asam dan basa secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
Sifat asam
|
Sifat basa
|
a.
Mempunyai
rasa asam dan bersifat korosif.
b.
Dapat
mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
|
a.
Mempunyai
rasa pahit dan dapat merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena
kulit.
b.
Dapat
mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
|
3.
Indikator
adalah zat yang dapat berubah warna jika dimasukkan ke dalam senyawa asam atau
basa. Indikator dapat berupa kertas lakmus, indikator universal, atau indikator
alami.
4.
Asam
dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan gas hidrogen.
5.
Asam
dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat lain, gas karbon
dioksida, dan air.
6.
Asam
dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain dan air.
7.
Garam
dapat terbentuk melalui reaksi antara asam atau basa yang dikenal dengan reaksi
netralisasi.
8.
Skala
keasaman dan kebasaan dapat dinyatakan dengan nilai pH.
a.
Zat
asam mempunyai pH kurang dari 7
b.
Zat
netral mempunyai pH 7
c.
Zat
basa mempunyai pH lebih dari 7
9.
Nilai
pH dapat diukur menggunakan indikator universal dan pH meter.
10.
Hujan
asam dapat merugikan manusia dan lingkungan, karena dapat merusak bangunan-bangunan yang terbuat dari batu kapur
dan logam. Selain itu, hujan asam juga dapat menyebabkan kematian tumbuhan dan
ikan-ikan.
UJI PPK
Pemahaman dan Penerapan Konsep
|
A.
Pilihan Ganda
1.
Jenis
asam yang terkandung dalam buah jeruk adalah ....
a.
Asam
sulfat
b.
Asam
sitrat
c.
Asam
nitrat
d.
Asam
klorida
2.
Jenis
asam yang digunakan dalam aki kendaraan bermotor adalah ....
a.
Asam
sulfat
b.
Asam
nitrat
c.
Asam
askorbat
d.
Asam
etanoat
3.
Berikut
ini merupakan fungsi asam lambung, kecuali ......
a.
Membunuh
bakteri
b.
Membunuh
kuman penyakit
c.
Membantu
pencernaan
d.
Membantu
fermentasi
4.
Bahan
kimia berikut yang bersifat asam adalah ....
a.
sabun
b.
obat
maag
c.
minuman
bersoda
d.
gula
5.
Kelompok
asam berikut yang termasuk asam lemah adalah ....
a.
Asam
karbonat, asam sitrat, asam askorbat
b.
Asam
sitrat, asam sulfat, asam karbonat
c.
Asam
klorida, asam fosfat, asam nitrat
d.
Asam
etanoat, asam sulfat, asam askorbat
6.
Contoh
basa yang berperan dalam pembuatan sabun adalah ....
a.
Kalsium
oksida
b.
Natrium
klorida
c.
Natrium
hidroksida
d.
Amonia
7.
Berikut
adalah sifat umum asam, kecuali ....
a.
Memerahkan
kertas lakmus biru
b.
Rasanya
asam
c.
Mempunyai
pH kurang dari 7
d.
Rasanya
pahit
8.
Berikut
ini adalah sifat-sifat basa, kecuali ....
a.
Rasanya
pahit
b.
Dapat
memerahkan kertas lakmus biru
c.
Terasa
licin bila terkena kulit
d.
Mempunyai
pH lebih besar dari 7
9.
Jenis
gas yang terbentuk pada reaksi antara asam dengan logam adalah ....
a.
Hidrogen
b.
Oksigen
c.
Karbon
dioksida
d.
Nitrogen
10.
Zat/benda berikut dapat digunakan untuk
menguji sifat asam, basa, atau garam, kecuali ....
a.
Kertas
lakmus
b.
Kertas
saring
c.
Indikator
universal
d.
Ekstrak
bunga mawar
11.
Kertas
lakmus merah akan berubah menjadi biru jika ditetesi ....
a.
Air
jeruk
b.
Pembersih
oven
c.
Minuman
bersoda
d.
Cuka
makan
12.
Kertas
lakmus biru akan berubah menjadi merah jika ditetesi ....
a.
Air
kapur
b.
Pemutih
pakaian
c.
Air
sabun
d.
Perasan
jeruk lemon
13.
Suatu
zat dikatakan bersifat asam jika mempunyai pH ....
a.
Lebih
dari 7
b.
Sama
dengan 7
c.
Kurang
dari 7
d.
Sama
dengan 14
14.
Contoh
zat yang mempunyai pH di bawah 7 adalah ....
a.
Air
kapur
b.
Air
garam
c.
Cuka
makan
d.
Pemutih
pakaian
15.
Kertas
lakmus merah akan memberikan warna biru jika dimasukkan ke dalam air kapur.
Kertas tersebut juga akan berwarna biru jika dimasukkan ke dalam ....
a.
Susu
b.
Shampo
c.
Pemutih
pakaian
d.
Air
teh
B.
Esai
1.
Sebutkan
3 contoh basa yang ditemukan di rumahmu! Sebutkan pula kegunaannya!!
2.
Darah
memiliki pH 7,4. Apakah darah bersifat asam, basa, atau netral?
3.
Berikan
contoh zat yang dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah!
4.
Sebutkan
beberapa indikator alami yang dapat digunakan untuk membedakan asam dengan
basa!
5.
Apakah
kegunaan asam lambung? Apa yang terjadi jika asam lambung berlebihan?
6.
Mengapa
asam yang terdapat di dalam makanan dan minuman tidak berbahaya tubuh?
7.
Apa
yang dimaksud dengan indikator asam basa?
8.
Bagaimana
cara mengetahui nilai pH suatu larutan dengan menggunakan indikator universal?
9.
Apakah
yang dimaksud dengan reaksi netralisasi? Berikan contohnya dalam bidang
industri!
10.
Tentukan
garam yang terbentuk jika asam dan basa pada tabel berikut direaksikan!
Asam
|
Basa
|
Garam yang terbentuk
|
Asam
klorida
|
Natrium
hidroksida
|
...................................
|
Asam
sulfat
|
Seng
oksida
|
...................................
|
Asam
sulfat
|
Magnesium
hidroksida
|
...................................
|
Asam
nitrat
|
Kalium
hidroksida
|
...................................
|
C.
Soal Analisis
1.
Seorang
laboran bernama Pak Abib, sedang kebingungan. Ia akan menyiapkan bahan untuk
praktikum kimia. Namun, salah satu botol yang berisi asam terselip di antara
empat botol yang berisi basa. Padahal, masing-masing botol belum diberi label.
Pak Abib kemudian meminta bantuanmu. Apa yang akan kamu lakukan agar Pak Abib
bisa membedakan botol yang berisi asam dan botol yang berisi basa?
2.
Ada
dua jenis larutan, yaitu larutan asam kuat dan larutan asam lemah (volume
keduanya sama). Agar menjadi netral, maka larutan manakah yang membutuhkan
penambahan basa lebih banyak? Mengapa demikian?
3.
Fiersha
berpendapat bahwa susu menjadi asam jika dibiarkan di udara terbuka dalam waktu
yang lama. Apakah pendapat Fiersha tersebut benar? Rancanglah eksperimen untuk
menguji pendapat Fiersha tersebut!
4.
Kalian
sedang melakukan percobaan untuk menentukan larutan yang bersifat asam, basa,
atau netral. Yoda mengambil suatu larutan kemudian diuji menggunakan kertas
lakmus merah. Yoda kemudian menyimpulkan bahwa larutan tersebut bersifat asam.
Gaby kuramg sependapat dengan Yoda. Menurut Gaby larutan tersebut harus diuji
lagi menggunakan kertas lakmus biru. Bagaimana kamu menanggapi pendapat Yoda
dan Gaby? Pendapat siapa yang benar?
5.
Hujan
asam sangat merugikan, baik bagi manusia maupun lingkungan. Menurut pendapatmu,
apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya hujan asam?
UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN
Semua
benda di sekitar kita termasuk materi. Materi dapat dibagi menjadi zat murni
dan campuran. Zat murni dapat dibagi lagi menjadi unsur dan senyawa. Campuran
dapat dibagi menjadi campuran homogen dan campuran heterogen. Pembagian materi
ini dapat digambarkan dalam skema berikut.
Dalam
bab ini, kita akan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan unsur, senyawa,
dan campuran. Hal yang dipelajari meliputi: tata nama unsur, pengelompokan
unsur, sifat dan kegunaan unsur, pembentukan dan peruraian senyawa, serta
pembagian campuran.
A.
Zat Murni
Zat
murni merupakan materi yang memiliki susunan dan komposisi yang tetap. Contohnya:
air dan besi murni. Air dibentuk oleh oksigen dan hidrogen. Baik susunan maupun
komposisi oksigen dan hidrogen dalam air selalu tetap. Misalkan ada 1000 g air,
maka di dalamnya pasti terkandung 90 g
oksigen dan 110 g hidrogen. Dengan kata lain, air mengandung 9% oksigen dan 11% hidrogen. Demikian halnya
dengan besi murni pasti mengandung 100% besi. Bila kandungan besinya hanya 90%
maka bukan besi murni lagi, melainkan campuran (pembahasan mengenai campuran
akan dibahas dalam subbab B). Zat murni dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu
unsur dan senyawa.
1.
Unsur
Apakah yang dimaksud dengan unsur?
Untuk mendapatkan gambaran mengenai unsur, mari kita ambil contoh air. Air
dapat diuraikan menjadi 2 zat yang lebih sederhana, yaitu oksigen dan hidrogen.
Namun, oksigen dan hidrogen itu sendiri tidak bisa diuraikan menjadi zat lain
yang lebih sederhana. Oksigen dan hidrogen merupakan contoh unsur. Unsur yang
lain, misalnya besi, emas, tembaga, timah, karbon, dan nitrogen. Jadi, unsur
adalah zat paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi.
Sampai saat ini para ahli telah
mengenal lebih dari 110 unsur. Sebagian besar unsur merupakan unsur alami,
sedangkan sisanya adalah unsur buatan. Unsur alami terbentuk di alam tanpa
campur tangan manusia. Sementara unsur buatan sengaja dibuat oleh manusia untuk
berbagai keperluan.
a.
Tata Nama Unsur
Bagaimanakah menentukan nama unsur?
Nama unsur ada yang diambil dari bahasa kuno. Contohnya tembaga (copper)
berasal dari Cyprus dan emas (gold) berasal dari bahasa Inggris kuno
yang artinya kuning. Sebagian unsur dinamakan berdasarkan sifat
karakteristiknya. Contohnya klorin (gas berwarna kuning-hijau) berasal dari
bahasa Yunani yang artinya kuning-hijau. Ada pula unsur yang dinamakan menurut
nama penemu atau tempat ditemukannya. Contohnya amerisium, berkelium,
einstenium, dan kurium. Unsur amerisium ditemukan di Amerika, berkelium
ditemukan di Universitas Berkeley (USA), einstenium diambil dari nama Albert
Einsten, dan kurium diambil dari nama Marie Curie. Saat ini terdapat sebuah
lembaga Internasional yang bertugas menetapkan nama unsur. Lembaga tersebut
adalah IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Untuk memudahkan dalam penulisan nama
unsur, para ahli menggunakan lambang unsur. Penggunaan lambang unsur akan
membuat penulisan nama unsur menjadi lebih praktis dan singkat. Lambang unsur
dapat terdiri dari satu, dua, atau tiga huruf. Lambang unsur berasal dari huruf
depan nama unsur dalam bahasa latin, dan dituliskan dengan huruf besar. Sebagai
contoh:
Oksigen,
dilambangkan dengan O
Hidrogen,
dilambangkan dengan H
Kalium,
dilambangkan dengan K
Bagaimana bila ada dua unsur atau lebih
yang huruf depannya sama? Sebagai contoh, karbon (Carbonium) dan kalsium
(Calsium), serta perak (Argentum) dan emas (Aurum). Untuk
unsur-unsur tersebut digunakan huruf depan dari nama unsur dan satu huruf lagi
yang ditulis dengan huruf kecil. Untuk contoh di atas, lambang unsurnya adalah
sebagai berikut:
Karbon,
dilambangkan dengan C
Kalsium,
dilambangkan dengan Ca
Perak,
dilambangkan dengan Ag
Emas, dilambangkan dengan Au
Untuk lebih mengenal nama dan lambang
unsur, simak Tabel 2.1 berikut
Nama Unsur
|
Lambang Unsur
|
Nama Unsur
|
Lambang Unsur
|
Aktinium
Aluminium
Amerisium
Antimon
Argon
Arsen
Astatin
Barium
Belerang
Berkelium
Berilium
Besi
Bismuth
Boron
Bromin
Darmstadium
Disprosium
Dubnium
Einstenium
Emas
Erbium
Eropium
Fermium
Fluorin
Fosfor
Fransium
Gadolinium
Galium
Germanium
Hafnium
Hasium
Helium
Hidrogen
Holmium
Indium
Iodin
Iridium
Kadmium
Radon
Renium
Rodium
Roentgenium
Rubidium
Ruthenium
Rutherfordium
Samarium
Seaborgium
Selenium
Seng
Serium
Sesium
Silikon
Skandium
Strontium
Tantalum
Teknetium
Telurium
Tembaga
Terbium
Talium
Timah
Timbal
Titanium
Torium
Tulium
Tungsten
Ununbium
Ununguadium
Uranium
Vanadium
Xenon
Yterbium
Ytrium
Zirkonium
|
Ac
Al
Am
Sb
Ar
As
At
Ba
S
Bk
Be
Fe
Bi
B
Br
Ds
Dy
Db
Es
Au
Er
Eu
Fm
F
P
Fr
Gd
Ga
Ge
Hf
Hs
He
H
Ho
In
I
Ir
Cd
Rn
Re
Rh
Rg
Rb
Ru
Rf
Sm
Sg
Se
Zn
Ce
Cs
Si
Sc
Sr
Ta
Tc
Te
Cu
Tb
Tl
Sn
Pb
Ti
Th
Tm
W
Uub
Uuq
U
V
Xe
Yb
Y
Zr
|
Kalium
Kalifornium
Kalsium
Karbon
Klorin
Kobalt
Kripton
Krom
Kurium
Lantanum
Lawrensium
Litium
Lutetium
Magnesium
Mangan
Meitnerium
Mendelevium
Molibdenum
Natrium
Neodimium
Neon
Neptunium
Nielsbohrium
Nikel
Niobium
Nitrogen
Nobelium
Oksigen
Osmium
Paladium
Perak
Platina
Plutonium
Polonium
Praseodimium
Prometium
Protaktinium
Radium
|
K
Cf
Ca
C
Cl
Co
Kr
Cr
Cm
La
Lr
Li
Lu
Mg
Mn
Mt
Md
Mo
Na
Nd
Ne
Np
Nh
Ni
Nb
N
No
O
Os
Pd
Ag
Pt
Pu
Po
Pr
Pm
Pa
Ra
|
b.
Pengelompokan Unsur
Tentu
kamu pernah pergi ke toko atau supermarket yang ada di kota tempat tinggalmu.
Bagaimana petugas toko menyusun barang-barang yang akan dijualnya? Kalau kamu
perhatikan, barang-barang yang dijual di toko atau supermarket dikelompokkan
sesuai dengan jenisnya. Bahan makanan seperti mi instant, daging, biskuit, dan
susu diberi tempat tersendiri. Demikian pula bahan pembersih seperti sabun,
pasta gigi, dan tisu diberi tempat tersendiri. Semuanya terpisah satu sama
lain.
Mengapa
barang perlu dikelompokkan sedimikian rupa? Banyak tujuan yang hendak dicapai
dengan mengelompokkan barang seperti itu. Selain agar kelihatan rapi,
pengelompokkan barang akan memudahkan pembeli menemukan barang yang akan
dibelinya. Selain itu, akan memudahkan petugas toko menghitung stok barang yang
masih ada.
Pengelompokkan
barang juga dilakukan di toko buku atau perpustakaan. Di sana, buku-buku
dikelompokkan berdasarkan jenjang kelas atau jenis buku. Contohnya buku untuk
kelas VII, buku untuk kelas VIII, buku untuk kelas IX, buku novel, buku agama,
dan komik.
Unsur-unsur
yang jumlahnya banyak juga perlu dikelompokkan atau diklasifikasi.
Pengelompokkan ini bertujuan agar unsur-unsur menjadi lebih mudah dipelajari.
Pengelompokkan tersebut disajikan dalam bentuk tabel periodik unsur.
Pada
tabel periodik, unsur-unsur disusun menjadi tujuh baris dan delapan belas
kolom. Kolom-kolom yang memuat unsur dari atas ke bawah disebut golongan.
Sementara baris yang memuat unsur-unsur dari kiri ke kanan dinamakan periode.
Penyusunan unsur seperti ini didasarkan pada kemiripan sifatnya. Sifat tersebut
antara lain titik lebur, titik didih, wujud (logam, semi logam, dan non-logam),
daya hantar listrik, dan daya hantar panas.
Dalam
satu golongan, bila dilihat dari atas ke bawah maka sifat unsur berubah secara
teratur. Sebagai contoh, titik leleh dan titik didih unsur-unsur golongan 1
dari atas ke bawah berkurang secara teratur.
Tabel
2.2 Titik leleh dan titik didih unsur-unsur golongan 1.
Nama Unsur
|
Titik Leleh (oC)
|
Titik Didih (oC)
|
Lithium (Li)
|
1 1
|
1.324
|
Natrium (Na)
|
9 dlpn
|
Dlpn23
|
Kalium (K)
|
63
|
760
|
Rubidium (Rb)
|
39
|
6dlpn6
|
Sesium (Cs)
|
29
|
669
|
Fransium (Fr)
|
27
|
677
|
Bagaimana dengan unsur-unsur yang berada dalam
satu periode? Dalam satu periode dari kiri ke kanan, unsur tersusun mulai dari
logam sampai non-logam. Perhatikan, unsur pada periode ketiga yang terdiri dari
natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, dan klorin berikut.
Unsur
|
Na, Mg, Al
|
Si
|
P, S, Cl
|
Wujud
|
Logam
|
Semi-logam
|
Non logam
|
c.
Sifat dan Kegunaan Unsur
Berdasarkan
sifatnya, unsur dapat dibagi menjadi unsur logam, non-logam, dan semi logam.
Unsur logam dan non logam mempunyai sifat yang berbeda.
Unsur
logam: penghantar panas dan listrik yang baik; mengkilap; titik leleh dan titik
didih tinggi; berwujud padat, kecuali raksa (cair); dapat diregangkan; dapat
ditempa
Unsur
non-logam: penghantar panas dan listrik yang buruk, kecuali grafit; tidak mengkilap;
titik leleh dan titik didih rendah; umumnya berwujud cair dan gas, tapi ada
yang padat; tidak dapat diregangkan; pecah jika ditempa.
Sifat
logam dan non-logam di atas merupakan sifat umum. Hal ini mengingat ada logam
dan non-logam tertentu yang sifatnya berbeda. Contohnya:
∎
Logam: Logam lithium, natrium, dan kalium merupakan logam yang lunak dan
mempunyai titik leleh yang rendah. Logam merkuri berwujud cair dan memiliki
titik leleh yang rendah.
∎
Non-logam: Karbon dalam bentuk grafit merupakan penghantar listrik yang baik.
Karbon dalam bentuk intan mempunyai titik leleh yang sangat tinggi.
Beberapa
unsur dapat mempunyai sifat seperti logam dan non-logam sekaligus. Sebagai
contoh, ada unsur yang mempunyai sifat mengkilap seperti logam, tetapi mudah
pecah bila ditempa (sifat non-logam). Unsur yang mempunyai sifat logam dan
sifat non-logam sekaligus digolongkan sebagai unsur semi-logam.
Lalu,
apa kegunaan unsur-unsur tersebut? Unsur mempunyai berbagai macam kegunaan.
Unsur logam digunakan untuk membuat kerangka bangunan, mesin kendaraan, atau
peralatan rumah tangga. Unsur non-logam digunakan untuk bahan bakar, pupuk,
atau obat luka. Unsur semi-logam digunakan untuk membuat komponen elektronik.
Tabel 2.3 membuat contoh kegunaan unsur-unsur logam, non-logam, dan semi-logam.
Tabel
2.3 Kegunaan beberapa unsur logam, non-logam, dan semi-logam.
Unsur
|
Sifat unsur
|
Kegunaan
|
Besi (logam)
|
Dapat diregangkan
dan ditempa, berwarna keperakan.
|
Pembuatan baja
(dicampur unsur lain), bangunan dan jembatan, bahan bangunan (paku).
|
Aluminium (logam)
|
Ringan dan berwarna
keperakan.
|
Pembuatan kaleng,
aluminium foil, alat dapur, pesawat terbang dan roket.
|
Nikel (logam)
|
Dapat diregangkan
dan ditempa, berwarna putih keperakan.
|
Pembuatan pelapis
logam, baterai, baja tahan karat (ditambah logam lain), dan ditambahkan pada
gelas untuk memberi warna hijau, serta pembuatan baling-baling kapal
(dicampur dengan tembaga).
|
Magnesium (logam)
|
Ringan, dapat
diregangkan, dan berwarna putih keperakan.
|
Cerawat (flare),
flash fotografi, blok mesin, pelindung frekuensi radio pada komputer, dan
logam pelindung besi dan karat.
|
Seng (logam)
|
Berwarna putih
kebiruan
|
Atap bangunan,
baterai, dan uang logam.
|
Tembaga (logam)
|
Berwarna coklat
kemerahan.
|
Kabel listrik dan
pipa air.
|
Emas (logam)
|
Berwarna kuning dan
dapat ditempa.
|
Perhiasan.
|
Iodin
(non-logam)
|
Berwarna kehitaman.
|
Obat luka
(desinfektan), fotografi, dan nutrisi bagi tubuh.
|
Oksigen
(non-logam)
|
Tidak berwarna.
|
Pernapasan,
pembakaran, dan bahan bakar roket (dengan hidrogen).
|
Hidrogen
(non-logam)
|
Tidak berwarna.
|
Bahan bakar roket,
berperan dalam pembuatan margarin.
|
Karbon
(non-logam)
|
Karbon dalam grafit
berupa padatan hitam, sedangkan dalam intan berupa kristal.
|
Bahan bakar (batu
bara), pelumas (grafit), pensil (grafit), raket (grafit), perhiasan (intan),
dan mata bor untuk memotong logam atau gelas (intan)
|
Nitrogen (non-logam)
|
Tidak berwarna.
|
Pupuk dan bahan
pendingin pada proses distribusi makanan.
|
Klorin
(non-logam)
|
Berwarna kuning
kehijauan.
|
Desinfektan untuk
kolam renang, bahan baku pemutih pakaian, dan sterilisasi air minum.
|
Belerang
(non-logam)
|
Berwarna kuning.
|
Komponen serbuk
mesiu, fungisida (pembasmi jamur), vulkanisir karet alam, dan untuk
memproduksi asam sulfat.
|
Silikon
(semi-logam)
|
Berwarna abu-abu
gelap.
|
Pembuatan komponen
elektronik seperti chip silikon.
|
Unsur-unsur
logam dan non-logam dalam tabel periodik dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
a.
Logam
alkali
b.
Logam
alkali tanah
c.
Logam
transisi
d.
Non-logam
halogen
e.
Non-logam
gas mulia
Apa
contoh unsur-unsur dan kegunaannya? Mari kita simak penjelasan berikut.
Logam alkali
Unsur
yang termasuk logam alkali adalah lithium, natrium, kalium, rubidium, sesium,
dan fransium. Dalam tabel periodik, logam alkali terletak pada golongan 1
(kecuali Hidrogen). Kegunaan beberapa logam alkali, misalnya lithium digunakan
pada baterai untuk jam, kalkulator, atau telepon genggam. Natrium digunakan
pada lampu di jalan raya, sedangkan kalium digunakan untuk membuat kembang api.
Ø Info kimia
Logam
natrium sangat mudah bereaksi dengan air atau uap air di udara. Oleh karena
itu, logam natrium biasanya disimpan dalam minyak.
Logam alkali tanah
Berilium, magnesium, kalsium,
stronsium, barium, dan radium termasuk unsur golongan logam alkali tanah. Logam
alkali tanah termasuk golongan 2 dalam tabel periodik. Kegunaan
beberapa logam alkali tanah misalnya berilium digunakan sebagai pembentuk
campuran logam untuk kemudi pesawat jet. Kalsium merupakan nutrisi yang penting
bagi tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi, sehingga sering terkandung dalam
makanan atau minuman, misalnya roti kering atau susu.
Logam transisi
Logam transisi terletak di antara golongan
2 dan 3 pada tabel periodik. Beberapa kegunaan logam transisi seperti besi,
nikel, dan seng telah disebutkan dalam Tabel 2.3
Non-logam halogen
Unsur yang termasuk non-logam halogen
adalah fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin. Dalam tabel periodik,
halogen terletak pada golongan 7. Beberapa kegunaannya adalah: fluorin
digunakan dalam bentuk fluorida pada pasta gigi dan bromin sebagai desinfektan.
Non-logam gas mulia
Unsur yang termasuk non-logam gas mulia
adalah helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Beberapa kegunaannya
adalah: neon digunakan pada lampu, xenon digunakan untuk lampu mobil mewah.
Ø Info kimia
Tubuh
kita tersusun dari berbagai unsur. Unsur-unsur dalam tubuh kita tidak berdiri
sendiri, melainkan bergabung membentuk senyawa. Hampir 95% massa tubuh terdiri
atas empat unsur utama, yaitu oksigen, karbon, hidrogen, dan nitrogen.
2.
Senyawa
Senyawa
merupakan zat murni yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bergabung
melalui reaksi kimia. Agar dapat mudah memahaminya, ambil contoh senyawa air.
Air tersusun dari unsur oksigen dan hidrogen. Sifat senyawa air sangat berbeda
dengan sifat-sifat unsur penyusunnya. Pada suhu ruangan, air berwujud cair
sedangkan oksigen dan hidrogen berwujud gas. Selain itu, air dapat digunakan
untuk memadamkan api sedangkan oksigen dan hidrogen bersifat sebaliknya.
Oksigen merupakan salah satu komponen penting agar pembakaran dapat terjadi,
dan hidrogen bersifat mudah terbakar.
Contoh
lain dari senyawa adalah garam dapur. Garam dapur terbentuk dari logam natrium
dan gas klorin. Garam dapur rasanya asin dan aman untuk dikonsumsi. Logam
natrium mudah bereaksi (sangat reaktif) dengan air, sedangkan gas klorin
bersifat racun. Karena mudah bereaksi maka logam natrium biasanya disimpan
dalam minyak.
Unsur
apa saja yang menyusun senyawa? Untuk mengetahui hal ini, simak beberapa
senyawa dan unsur penyusunnya pada Tabel 2.4
Tabel
2.4 unsur penyusun dari beberapa senyawa
Senyawa
|
Unsur penyusun
|
Gula
|
Karbon, hidrogen,
dan oksigen
|
Garam dapur
|
Natrium, klorin
|
Karbon dioksida
|
Karbon dan oksigen
|
Magnesium oksida
|
Magnesium dan
oksigen
|
Asam klorida
|
Hidrogen dan klorin
|
Metana
|
Karbon dan oksigen
|
Ø Kegiatan 2.1
Menguraikan
Menuliskan
unsur-unsur penyusun senyawa
Tujuan:
Siswa
dapat mengetahui unsur-unsur penyusun senyawa.
Langkah
kerja:
1.
Tulislah
beberapa senyawa yang ada di sekitarmu.
2.
Kemudian,
tulislah unsur senyawanya.
3.
Sajikan
hasilnya dalam sebuah tabel.
a)
Pembentukan
senyawa
Bagaimana
senyawa dapat terbentuk? Senyawa dapat terbentuk melalui proses pembakaran, dekomposisi
(peruraian), atau pencampuran zat secara kimia.
(i)
Pembakaran
Unsur
logam, non-logam, atau senyawa dapat terbakar atau bereaksi dengan oksigen
membentuk senyawa baru.
Perhatikan
beberapa contoh di bawah ini.
·
Logam magnesium yang dibakar akan membentuk
senyawa magnesium oksida.
·
Pembakaran gas metana akan menghasilkan
senyawa air dan senyawa karbon dioksida.
·
Pembakaran seng akan menghasilkan senyawa seng
oksida.
·
Pembakaran belerang akan menghasilkan senyawa
belerang dioksida.
(ii)
Dekomposisi (peruraian)
Suatu
senyawa dapat terurai menjadi unsur atau senyawa lain. Simak beberapa contohnya
di bawah ini.
·
Gula
(senyawa) yang dipanaskan akan terurai membentuk unsur karbon dan senyawa air.
·
Pemanasan
senyawa tembaga karbonat akan menghasilkan senyawa tembaga oksida dan senyawa
karbon dioksida.
(iii)
Pencampuran zat secara kimia
Zat
yang berupa unsur atau senyawa dapat bercampur secara kimia membentuk senyawa
lain. Perhatikan beberapa contohnya berikut ini.
·
Unsur
natrium bercampur secara kimia dengan unsur klorin membentuk senyawa natrium
klorida atau lebih dikenal dengan garam dapur.
·
Unsur
natrium bercampur secara kimia dengan senyawa air membentuk senyawa natrium
hidroksida dan hidrogen.
·
Senyawa
kalium hidroksida bercampur secara kimia dengan senyawa asam asetat membentuk
senyawa baru, yaitu kalium asetat dan air.
b)
Peruraian Senyawa
Senyawa
dapat terurai menjadi unsur penyusunnya atau senyawa lain yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia (Reaksi kimia akan dibahas lebih lanjut di bab 5). Reaksi
peruraian ini disebut reaksi dekomposisi. Reaksi dekomposisi dapat berupa
dekomposisi termal dan dekomposisi elektrik (elektrolisis).
Dekomposisi
termal dilakukan dengan memanaskan senyawa sehingga terbentuk senyawa yang
lebih sederhana. Sebagai contoh kalsium karbonat yang dipanaskan menjadi
kalsium oksida dan karbon dioksida. Elektrolisis dilakukan dengan mengalirkan
arus listrik pada senyawa. Sebagai contoh, air dapat dielektrolisis membentuk
hidrogen dan oksigen.
Arus
listrik dialirkan melalui dua batang logam yang tercelup ke dalam air. Logam
yang digunakan harus yang memiliki sifat tidak reaktif agar tidak bereaksi
dengan air. Sebagai contoh batang karbon atau platina. Setelah beberapa saat,
air akan terurai menjadi gas oksigen dan hidrogen.
c)
Penulisan Rumus Kimia dan Penamaan Senyawa
Rumus
kimia untuk senyawa ditulis dengan menggunakan lambang unsur dari penyusunnya.
Demikian pula dengan penamaannya. Untuk senyawa yang tersusun dari unsur logam
dan non-logam, unsur logam disebutkan terlebih dahulu, lalu unsur non-logam
kemudian diberi akhiran –ida. Perhatikan contoh penulisan rumus kimia dan
penamaan senyawa dari unsur logam dan non-logam pada Tabel 2.5 berikut.
Tabel
2.5 Contoh penulisan rumus kimia dan penamaan senyawa.
Rumus kimia
|
Nama Senyawa
|
Unsur Penyusun
|
NaCl
|
Natrium klorida
|
Natrium (Na)
Klorin (Cl)
|
MgO
|
Magnesium oksida
|
Magnesium (Mg)
Oksigen (O)
|
CaO
|
Kalsium oksida
|
Kalsium (Ca)
Oksigen (O)
|
Selain senyawa diatas, masih ada senyawa yang
terdiri dari unsur-unsur non logam. Perhatikan senyawa CO, NO2, dan
SO3. Unsur oksigen pada senyawa ini masing-masing berjumlah satu,
dua, dan tiga. Untuk penamaannya maka di depan nama unsur oksigen diberi awalan
mono- (artinya, satu), di- (artinya, dua), dan tri- (artinya, tiga). Jadi, nama
senyawa-senyawa tersebut adalah CO (karbon monoksida), NO2 (nitrogen
dioksida), dan SO3 (belerang trioksida). Penamaan ini berlaku untuk
pasangan unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa. Contohnya: CO
(karbon monoksida) dan CO2 (karbon dioksida), serta NO2 (nitrogen
oksida).
Ada
pula senyawa yang namanya diakhiri dengan –at. Penamaan ini
digunakan untuk senyawa yang tersusun dari tiga unsur, di mana unsur ketiganya
adalah oksigen. Perhatikan rumus dan nama kimia pada Tabel 2.6 di bawah ini.
Tabel
2.6 Contoh penamaan senyawa dengan tiga unsur penyusun.
Rumus Kimia
|
Nama Senyawa
|
Unsur Penyusun
|
CaCO3
|
Kalsium karbonat
|
Kalsium (Ca)
Karbon (K)
Oksigen (O)
|
CuSO4
|
Tembaga sulfat
|
Tembaga (Cu)
Belerang (S)
Oksigen (O)
|
KNO3
|
Kalium nitrat
|
Kalium (K)
Nitrogen (N)
Oksigen (O)
|
Untuk
senyawa yang dibentuk oleh tiga unsur, di mana unsur kedua dan ketiga
berturut-turut adalah oksigen dan hidrogen, maka digunakan kata hidroksida
setelah nama unsur pertama. Perhatikanlah beberapa contohnya pada Tabel 2.7 di
samping.
Tabel
2.7 Contoh penamaan senyawa hidroksida.
Rumus Kimia
|
Nama
Senyawa
|
Unsur
Penyusun
|
NaOH
|
Natrium hidroksida
|
Natrium (Na)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
|
KOH
|
Kalium hidroksida
|
Kalium (K)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
|
≫
Review
1.
Apakah
yang dimaksud dengan unsur? Berikan beberapa contohnya!
2.
Apakah
yang dimaksud dengan unsur semi-logam?
B.
Campuran
Campuran berbeda dengan senyawa. Apa
saja perbedaannya? Perhatikan Tabel 2.8 di bawah ini.
Tabel
2.8 Perbedaan campuran dan senyawa.
Campuran
|
Senyawa
|
Terbentuk melalui
perubahan fisika, bukan melalui reaksi kimia.
|
Terbentuk melalui
reaksi kimia.
|
Mudah dipisahkan
secara fisika, misalnya melalui filtrasi, penguapan, dan distilasi.
|
Dapat dipisahkan
melalui reaksi kimia.
|
Sifat campuran sama
dengan sifat zat penyusunnya.
|
Sifat senyawa
berbeda dengan sifat zat penyusunnya.
|
Zat penyusun tidak
mempunyai perbandingan yang tetap.
|
Zat penyusun
membentuk senyawa dengan perbandingan yang tetap.
|
Lalu, apa itu campuran? Campuran adalah
zat yang terdiri dari dua atau lebih zat penyusun yang bergabung tanpa melalui
reaksi kimia. Campuran ada di sekeliling kita, misalnya air laut, air sungai,
tanah, awan, kabut, dan sirup.
Udara yang kita hirup merupakan
campuran dari bermacam-macam gas. Udara mengandung gas nitrogen, oksigen,
karbon dioksida, dan uap air. Kita juga mengenal campuran logam, misalnya
perunggu dan baja. Perunggu merupakan campuran dari tembaga dengan timah,
sedangkan baja merupakan campuran dari besi dengan karbon.
Campuran dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Pada campuran homogen,
zat-zat penyusun bercampur memiliki sifat yang sama. Sebaliknya, zat-zat
penyusun pada campuran heterogen tidak bercampur merata sehingga ada bagian
campuran yang memiliki sifat berbeda. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak
pembahasan berikut ini.
1.
Campuran Homogen
Misalkan
kamu memasukkan dua sendok teh gula ke dalam segelas air. Kemudian, kamu
mengaduk gula tersebut secara merata. Berarti, kamu telah mendapatkan larutan
gula. Apakah larutan ini tergolong campuran homogen atau bukan? Untuk
mengetahui hal itu, kita dapat melakukan pengujian.
Air
dan gula yang bercampur tidak berubah menjadi zat lain. Gula masih terasa
manis, meskipun tidak tampak lagi. Sementara itu, air juga tidak berubah
menjadi zat lain. Jika larutan gula diambil sesendok, kemudian dicicipi maka
larutan masih terasa manis. Demikian seterusnya setiap kali larutan diambil dan
dicicipi, larutan gula tetap terasa manis. Dengan demikian, rasa manis larutan
gula tersebar secara merata pada semua bagian larutan. Untuk membuat larutan
gula, maka zat-zat penyusun (air dan gula) tidak mempunyai perbandingan yang
tetap. Larutan gula dapat dibuat dengan memasukkan dua, tiga, atau empat sendok
teh gula ke dalam segelas air. Jadi, larutan termasuk campuran homogen.
Ø Kegiatan 2.2
Menguraikan
Menuliskan contoh campuran homogen
Tujuan:
Siswa
dapat mengetahui contoh campuran homogen yang ada di sekitarnya.
Langkah
kerja:
1.
Perhatikan
benda-benda di sekelilingmu.
2.
Carilah
beberapa campuran homogen, kemudian tulis bahan penyusunnya.
3.
Sajikan
hasilnya ke dalam tabel seperti di bawah ini.
Campuran homogen
|
Penyusun
|
Teh manis
|
Air, gula, teh
|
........
|
...........
|
........
|
...........
|
2.
Campuran Heterogen
Selain
campuran homogen, ada pula campuran. Apa contoh campuran heterogen? Campuran
heterogen dapat dibuat dengan memasukkan sesendok pasir ke dalam segelas air,
kemudian diaduk secara merata. Setelah didiamkan beberapa saat, ternyata
butiran pasir mengendap di dasar gelas. Butiran pasir masih tampak jelas dan
memisah dari air. Campuran pasir dengan air tergolong campuran heterogen.
Contoh lain adalah kanji yang dimasukkan dalam air. Pada saat kanji dimasukkan
ke dalam air kemudian diaduk, akan terbentuk campuran yang sepertinya homogen.
Tetapi, setelah didiamkan beberapa saat, kanji akan mengendap di bagian bawah.
Campuran
heterogen yang lain, misalnya debu, asap pembakaran, awan, dan pembakaran,
awan, dan kabut. Debu mengandung butiran-butiran padat, misalnya butiran tanah
atau pasir. Butiran tanah atau pasir tersebut tidak tercampur secara merata.
Demikian pula butiran air dalam kabut. Butiran air tersebut tidak merata dalam
udara. Bagian udara dengan butiran air yang banyak akan membentuk kabut tebal,
sedangkan bagian udara dengan butiran air sedikit akan membentuk kabut tipis.
Campuran
heterogen dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu suspensi dan koloid. Suspensi
merupakan campuran antara zat padat dengan cairan atau gas di mana zat padat
tersebut tidak larut. Contohnya: campuran pasir dengan air dan sirup obat
batuk. Pada campuran pasir dengan air, pasir tidak larut dalam air. Pada sirup
obat batuk terdapat zat-zat yang tidak larut dalam air. Pada sirup obat batuk
terdapat zat-zat yang tidak larut, melainkan hanya mengendap. Sebelum obat ini
diminum maka harus dikocok terlebih dahulu agar zat-zat di dalamnya tercampur
merata.
Koloid
merupakan campuran antara dua zat atau lebih di mana salah satu zat penyusun
tersebar dalam zat penyusun yang lain. Contohnya: debu, asap pembakaran, keju,
awan, kabut, cat, tinta, susu, margarin, dan tepung kanji dalam air. Pada susu,
butiran minyak tersebar dalam air. Sementara pada margarin, butiran air
tersebar dalam minyak.
Untuk
lebih mengetahui mengenai campuran heterogen, kita dapat melakukan kegiatan
berikut.
Ø Kegiatan 2.3
Menguraikan
Menuliskan
contoh campuran heterogen
Tujuan:
Siswa
dapat mengetahui contoh campuran heterogen yang ada di sekitarnya.
Langkah
kerja:
1.
Amatilah
benda-benda di sekelilingmu.
2.
Carilah
beberapa campuran heterogen dan tulis penyusunnya.
3.
Sajikan
hasilnya dalam tabel seperti di bawah ini.
Campuran heterogen
|
Penyusun
|
Minuman
susu
|
Susu
bubuk, air, dan gula
|
.....................
|
...............................
|
.....................
|
...............................
|
Dalam
kehidupan sehari-hari, kadang-kadang kita menemukan suatu zat yang terdiri dari
campuran homogen dan heterogen sekaligus. Sebagai contoh, air sungai dan air
laut. Pada air sungai terdapat campuran homogen, yaitu berbagai senyawa yang
larut dalam air. Selain itu, terdapat butiran-butiran tanah dan kerikil yang
bercampur dengan air membentuk campuran heterogen. Demikian pula pada air laut.
Air dan garam natrium klorida bercampur membentuk campuran homogen, sedangkan
air dan butiran pasir membentuk campuran heterogen. Jadi, campuran homogen dan
heterogen tidak selalu berada dalam keadaan terpisah.
≫ Review
1.
Jelaskan
perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen!
2.
Apakah
yang dimaksud dengan koloid? Berikan contohnya!
3.
Perhatikan
beberapa campuran di bawah ini. Manakah yang merupakan campuran homogen?
Manakah yang merupakan campuran heterogen?
a.
Susu
b.
Air
gula
c.
Tinta
d.
Air
garam
e.
Sirup
obat batuk
f.
Cat
g.
Campuran
air dan batu kerikil
h.
Margarin
Rangkuman
1.
Materi
dapat dikelompokkan menjadi zat murni dan campuran.
2.
Zat
murni merupakan bagian dari materi yang mempunyai susunan dan komposisi tetap.
Zat murni dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa.
3.
Unsur
adalah zat paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi.
4.
Unsur-unsur
dikelompokkan/diklasifikasikan dalam tabel periodik unsur. Tujuan
pengelompokkan adalah memudahkan mempelajari masing-masing unsur.
5.
Dalam
tabel periodik, unsur-unsur tersusun menjadi 7 baris (periode) dan 18 kolom
(golongan).
6.
Berdasarkan
wujudnya, unsur-unsur dapat dibagi menjadi unsur logam dan unsur non-logam.
Sifat logam secara umum, yaitu: penghantar panas dan listrik yang baik; titik
leleh dan titik didih tinggi; dapat diregangkan; dapat ditempa; berwujud padat
kecuali raksa; mengkilap. Sifat non-logam secara umum, yaitu: tidak dapat
diregangkan; titik leleh dan titik didih rendah; penghantar panas dan listrik
yang buruk kecuali grafit, pecah jika ditempa (untuk padatan); umumnya berwujud
cair dan gas; tidak mengkilap.
7.
Unsur-unsur
dalam tabel periodik dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu: logam alkali,
logam alkali tanah, logam transisi, non-logam halogen, dan non-logam gas mulia.
8.
Senyawa
dapat terbentuk melalui reaksi kimia, reaksi pembakaran, dan reaksi peruraian.
9.
Senyawa
dapat dipisahkan menjadi penyusunnya atau senyawa yang lebih sederhana melalui
reaksi peruraian/ dekomposisi.
10.
Campuran
adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih zat penyusun yang bergabung tanpa
melalui reaksi kimia. Campuran dapat dibagi menjadi homogen dan campuran
heterogen.
11.
Larutan
termasuk campuran homogen. Suspensi dan koloid termasuk campuran heterogen.
UJI
PPK
Pemahaman dan Penerapan Konsep
|
A.
Pilihan Ganda
1.
Pernyataan
berikut yang benar mengenai unsur adalah ...
a.
termasuk
campuran homogen
b.
dapat
diuraikan secara fisika
c.
zat
paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi
d.
bukan
termasuk zat murni
2.
Unsur-unsur
natrium, nikel, dan nitrogen mempunyai lambang unsur berturut-turut adalah ...
a.
N,
Ni, dan No
b.
Na,
N, dan Ni
c.
N,
Ne, dan No
d.
Na,
Ni, dan N
3.
Au
dan Ag merupakan lambang unsur dari ...
a.
emas
dan perak
b.
aluminium
dan argon
c.
perak
dan argon
d.
titanium
dan emas
4.
Unsur-unsur
berikut termasuk unsur logam, kecuali ...
a.
natrium
b.
silikon
c.
aluminium
d.
kalsium
5.
Perhatikan
pernyataan-pernyataan berikut:
I.
permukaannya
mengkilap
II.
pecah
juka ditempa
III.
penghantar
panas dan listrik yang baik
IV.
titik
leleh dan titik didih rendah
V.
dapat
diregangkan
Pernyataan yang tepat
mengenai sifat unsur non-logam secara umum adalah ...
a.
I
dan II
b.
I,
III, dan V
c.
II
dan IV
d.
II,
IV, dan V
6.
Unsur
logam berikut termasuk dalam logam alkali, kecuali ...
a.
natrium
b.
perak
c.
raksa
d.
magnesium
7.
Unsur-unsur
berikut termasuk dalam logam alkali, kecuali ...
a.
lithium
b.
hidrogen
c.
natrium
d.
kalium
8.
Pernyataan
yang benar mengenai senyawa adalah ...
a.
mudah
dipisahkan secara fisika
b.
sifat
senyawa berbeda dengan sifat zat penyusunnya
c.
terbentuk
melalui perubahan fisika
d.
zat
penyusun tidak mempunyai perbandingan yang tetap
9.
Contoh
senyawa antara lain ...
a.
air,
oksigen, dan garam
b.
emas,
perak, dan besi
c.
air,
gula, metana
d.
etanol,
hidrogen, dan nitrogen
10. Unsur-unsur penyusun dari senyawa
tembaga karbonat adalah ...
a.
tembaga,
karbon, dan oksigen
b.
tembaga,
karbon, dan nitrogen
c.
timbal,
karbon, dan nitrogen
d.
timbal,
hidrogen, dan oksigen
11. Senyawa dapat terbentuk melalui proses
berikut ini, kecuali ...
a.
pembakaran
b.
peruraian
c.
pencampuran
zat secara kimia
d.
pencampuran
zat secara fisika
12. Natrium nitrat mempunyai rumus kimia
...
a.
NO2
b.
NaCl
c.
Na2SO4
d.
NaNO3
13. Pernyataan di bawah ini mengenai
campuran adalah ...
a.
sifat
campuran berbeda dengan sifat zat penyusunnya
b.
terbentuk
melalui perubahan fisika, bukan reaksi kimia
c.
zat
penyusun membentuk campuran
d.
pemisahan
campuran harus melalui reaksi kimia
14. Zat-zat berikut ini yang termasuk
campuran homogen adalah ...
a.
air
gula, air garam, dan air teh
b.
awan,
air laut, dan air kopi
c.
minuman
bersoda, keju, dan susu
d.
susu,
margarin, dan cat
15. Berikut ini contoh koloid, kecuali ...
a.
cat,
tinta, dan susu
b.
margarin,
susu, dan tinta
c.
keju,
awa, dan air garam
d.
awan,
debu, dan asap pembakaran
B.
Esai
1.
Buatlah
bagan pengelompokkan materi!
2.
Sebutkan
empat unsur utama penyusun tubuh manusia!
3.
Lengkapilah
tabel di bawah ini!
Nama Unsur
|
Lambang Unsur
|
Fosfor
|
....
|
Neon
|
....
|
....
|
He
|
....
|
H
|
Perak
|
....
|
Titanium
|
....
|
....
|
F
|
....
|
K
|
Karbon
|
....
|
Platina
|
....
|
4.
Bagaimana
senyawa dapat terbentuk dan terurai?
5.
Sebutkan
masing-masing tiga macam contoh unsur logam dan non-logam serta kegunaannya!
6.
Sebutkan
tiga contoh peralatan elektronika di sekitarmu
Yang
menggunakn chip silikon!
7.
Sebutkan
unsur penyusun dari baking soda (NaHCO3)
8.
Sebutkan
unsur-unsur penyusun dari senyawa berikut:
a.
Tembaga
oksida (CuO)
b.
Kalium
nitrat (KNO3)
c.
Nitrogen
dioksida (NO2)
d.
Kalsium
bromida (CaBr2)
9.
Apakah
perbedaan antara senyawa dengan campuran?
10. Apa yang dimaksud dengan suspensi?
Berikan contohnya!
C.
Soal Analisis
1.
Apa
perbedaan antara Co dengan CO?
2.
Tersedia
alat dan bahan sebagai berikut: pembakar bunsen, penjepit, tabung reaksi,
spatula, gelas arloji, serbuk besi, dan serbuk belerang. Gurumu meminta membuat
satu macam campuran dan satu macam senyawa. Langkah-langkah apa yang akan kamu
lakukan?
3.
Unsur-unsur
apakah yang dimanfaatkan dalam benda-benda berikut ini?
a.
Gelas
emas
b.
Kaleng
minuman
c.
Kursi
besi
d.
Lampu
reklame
e.
Balon
udara
4.
Bagaimana
caramu menentukan suatu unsur tergolong logam atau non-logam?
5.
Di
laboraturium terdapat tiga macam zat. Salah satu dari ketiga zat tersebut
adalah campuran sedangkan yang lainnya adalah senyawa. Jika kamu diminta
mengambil campuran, langkah apa yang dapat kamu lakukan?
Kita tidak selalu bisa membangun
masa depan bagi generasi muda
Tapi kita bisa membangun generasi
muda untuk masa depan