Rabu, 06 Juni 2012

Materi Klasifikasi zat


ASAM, BASA, DAN GARAM
PENDAHULUAN
Asam merupakan zat yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bab ini, kita akan membahas tentang contoh asam dan basa beserta sifat-sifatnya. Selain itu akan dibahas juga tentang garam. Di bagian akhir, kita akan membahas mengenai skala keasaman dan hujan asam.
A.       Asam dan Basa
Asam berbeda dengan basa. Apa saja perbedaannya? Coba simak pembahasannya berikut ini.
Ø  Info Kimia
Kata “asam” berasal dari bahasa latin acidus yang berarti masam.

1.        Asam
Kamu tentu pernah menikmati segelas es jeruk. Es jeruk memiliki rasa asam dan sangat nikmat untuk diminum pada siang hari yang panas. Mengapa es jeruk rasanya asam? Hal ini karena buah jeruk yang digunakan untuk membuat minuman tersebut mengandung asam sitrat.
Asam sitrat merupakan salah satu jenis asam yang kita konsumsi. Masih banyak jenis asam lain yang kita konsumsi atau kita gunakan sehari-hari. Jenis-jenis asam ini terdapat dalam makanan atau minuman, misalnya buah mangga, cuka, dan minuman ringan bersoda. Asam juga terdapat dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia.
Asam dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu asam lemah dan asam kuat. Asam lemah banyak terkandung dalam makanan atau minuman, misalnya dalam buah-buahan dan minuman ringan bersoda. Berbeda dengan asam lemah, asam kuat lebih berbahaya untuk dicicipi bahkan dipegang. Asam ini bersifat korosif sehingga dapat melukai kulit, serta merusak bahan-bahan yang terbuat dari kayu atau kain.
Tabel 1.1 Beberapa jenis asam
        Asam
     Kuat/Lemah
         Terdapat dalam
Asam askorbat (vitamin C)
Lemah
Buah-buahan
Asam karbonat
Lemah
Minuman berkarbonasi (misal: coca cola, sprite, fanta, dan pepsi)
Asam sitrat
Lemah
Buah jeruk
Asam etanoat
Lemah
Cuka
Asam laktat
Lemah
Susu basi
Asam klorida
Kuat
Lambung
Asam nitrat
Kuat
Bahan pupuk dan peledak
Asam fosfat
Kuat
Cat anti karat dan bahan pupuk
Asam sulfat
Kuat
Aki dan bahan pupuk
Salah satu asam yang sangat penting dan terdapat dalam tubuh kita adalah asam klorida atau asam lambung. Asam lambung tergolong asam kuat. Asam ini mampu menghancurkan sekeping seng atau tulang yang dicelupkan ke dalamnya. Asam lambung berfungsi untuk membunuh bakteri atau kuman penyakit yang masuk bersama makanan. Selain itu, asam lambung juga membantu pencernaan dengan mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang berfungsi untuk mencerna atau memecah protein agar lebih mudah diserap oleh tubuh.

2.        Basa
Basa banyak terdapat di sekitar kita. Basa digunakan dalam pembuatan bahan pembersih, misalnya sabun, pembersih lantai, pembersih oven, dan pasta gigi. Seperti halnya asam, basa juga ditemukan dalam makhluk hidup. Basa juga dimanfaatkan dalam bidang pertanian, misalnya untuk memberi kondisi tertentu pada tanah pertanian.

Ø  Info Kimia
Basa yang dapat larut dalam air disebut alkali.

Tabel 1.2 Beberapa jenis basa dan bahan yang mengandung basa.
         Basa
   Kuat/Lemah
       Terdapat dalam
Amonia
Lemah
Bahan pemutih dan pembuatan pupuk
Kalsium hidroksida
Kuat
Obat untuk mengurangi tingkat keasaman tanah
Kalsium oksida
Kuat
Bahan pembuatan semen dan beton
Magnesium hidroksida
Kuat
Tablet untuk mengurangi asam lambung (sakit maag)
Natrium hidroksida
Kuat
Bahan pembersih oven dan bahan pembuatan sabun

Ø  Review
1.      Jika kamu berada di rumah, maka di manakah kamu dapat menemukan asam lemah dan asam kuat? Berupa apakah asam lemah dan asam kuat yang kamu temukan itu?
2.      Mengapa obat maag bersifat basa?

B.       Sifat-sifat Asam dan Basa
Suatu zat dapat digolongkan sebagai asam atau basa berdasarkan sifat-sifatnya. Bagaimana sifat zat yang tergolong asam atau basa? Cara paling mudah adalah mencicipinya. Asam, sesuai dengan namanya mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa yang pahit.
Akan tetapi, mencicipi suatu senyawa yang belum dikenal dengan baik sangatlah berbahaya dan tidak dianjurkan. Mengapa? Karena ada kemungkinan senyawa tersebut bersifat racun. Senyawa yang bersifat racun bisa berbahaya kalau mengenai kulit, apalagi kalau kita sampai meminumnya. Apa yang harus dilakukan?
Cara paling aman dan mudah untuk mengetahui apakah suatu zat tergolong asam atau basa adalah dengan menggunakan indikator. Indikator dapat berupa kertas atau suatu larutan. Indikator merupakan zat yang dapat berubah warna bila dimasukkan ke dalam asam atau basa. Indikator yang paling terkenal adalah kertas lakmus.
Ada dua macam kertas lakmus, yaitu kertas lakmus berwarna merah dan kertas lakmus berwarna biru. Cara pemakaiannya adalah kertas lakmus dimasukkan ke dalam larutan, kemudian dilihat perubahan warnanya.
Suatu zat tergolong asam bila kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah, tapi kertas lakmus merah tidak berubah warna. Sementara itu, suatu zat tergolong basa apabila kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru, tetapi kertas lakmus biru tidak berubah warna. Bagaimana bila suatu senyawa tidak mengubah warna kertas lakmus merah dan lakmus biru? Senyawa tersebut digolongkan sebagai senyawa netral, bukan asam dan bukan pula basa. 
Tabel 1.3 Perubahan warna kertas lakmus dan sifat senyawa yang ditunjukkannya
Warna kertas lakmus semula
Warna kertas lakmus setelah dicelup
        Senyawa
Biru
Merah
Asam
Merah
Biru
Basa
Merah atau biru
Tetap merah atau biru
Netral

Ø  Kegiatan 1.1                                                                               
      Eksperimen

                   Uji asam dan basa menggunakan kertas lakmus
Tujuan:
1.       Siswa dapat menggunakan kertas lakmus untuk menguji zat yang bersifat           asam dan basa.
2.       Siswa dapat mengelompokkan zat yang bersifat asam, basa, atau netral berdasarkan perubahan warna pada kertas lakmus.

Alat dan bahan:
1.      Tabung reaksi
2.      Pipet tetes, dan cairan yang ada di sekitar kita (misalnya air teh, air jeruk, air sumur, dan air cuka).

Langkah kerja:
1.      Masukkan masing-masing cairan ke dalam tabung reaksi.
2.      Celupkan potongan kertas lakmus merah dan biru pada masing-masing cairan.
3.      Amati perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru.
4.      Tentukan cairan yang bersifat asam, basa, atau netral.
5.      Masukkan hasil pengamatanmu ke dalam tabel seperti contoh berikut.

Jenis
Perubahan Warna
Jenis cairan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Air teh



Kopi



Air sumur



Air jeruk



Air cuka



Air sabun




Selain kertas lakmus, indikator yang dapat digunakan adalah indikator universal. Indikator  universal merupakan campuran dari beberapa macam indikator. Indikator ini akan memberikan perubahan warna yang lebih spesifik, tidak hanya merah (asam) dan biru (basa) seperti halnya kertas lakmus. Perubahan warna yang terjadi mulai dari merah yang menunjukkan asam kuat kemudian oranye dan kuning yang menunjukkan asam lemah, hijau yang menunjukkan larutan netral, biru dan biru keunguan yang menunjukkan basa lemah, sampai warna ungu yang menunjukkan basa kuat.
Indikator juga dapat berasal dari alam, misalnya zat warna pada tumbuh-tumbuhan. Indikator yang berasal dari alam, misalnya bunga hydrangea, kol merah, bunga mawar dan wortel. Indikator alami ini akan mempunyai warna yang berbeda bila berada dalam lingkungan asam atau basa. Namun, bunga hydrangea akan berwarna biru bila ditanam di tanah yang asam.
Selain dapat mengubah kertas lakmus, asam dan basa mempunyai sifat karakteristik yang lain. Asam dapat bersifat korosif atau merusak. Bila asam tertentu mengenai kulit, maka kulit akan mengalami iritasi. Bahkan asam yang mengenai jas praktikum dapat menimbulkan lubang pada jas tersebut.

Ø  Kegiatan 1.2                                                                  
Eksperimen

                           Membuat indikator alami asam dan basa
Tujuan:
Siswa dapat membuat indikator alami asam dan basa.
Alat dan bahan:
1.      Cawan porselin
2.      Penumbuk
3.      Kertas saring
4.      Gelas beker
5.      Corong gelas
6.      Tabung reaksi
7.      Etanol
8.      Larutan asam klorida
9.      Larutan natrium hidroksida
10.  Beberapa macam buah dan sayuran

Langkah kerja:
1.    Haluskan buah dan sayuran menggunakan cawan porselin.
2.    Tambahkan beberapa mililiter etanol untuk mengekstrak zat warna tumbuhan, kemudian saring dan kumpulkan filtratnya.
3.    Masukkan masing-masing 1,5 mL filtrat ke dalam 2 buah tabung reaksi.
4.    Tambahkan 3 tetes larutan asam klorida pada tabung pertama dan kocok sampaai rata. Amati perubahan warna yang terjadi. Lakukan hal yang sama pada tabung kedua, tetapi gunakan larutan natrium hidroksida.
5.    Ulangi percobaan untuk buah dan sayuran lainnya. Kamu dapat mencoba buah-buahan dan sayuran yang lain.
6.    Sajikan hasil pengamatanmu ke dalam tabel berikut.
Buah atau sayuran
Warna semula
Warna setelah ditambah asam klorida
Warna setelah ditambah natrium hidroksida
Kol merah



Wortel



............



............



............




Jenis basa tertentu juga dapat merusak kulit. Mungkin kamu pernah melihat kaki atau tangan tukang  batu yang setiap hari bekerja  mencampur semen dan kapur. Kaki atau tangan tukang batu tersebut tampak retak-retak akibat terkena kapur yang bersifat basa. Produk pembersih yang mengandung basa misalnya deterjen, juga dapat merusak kulit. Oleh karena itu, jika berhubungan dengan senyawa basa dianjurkan untuk memakai sarung tangan yang terbuat dari karet. Penggunaan sarung tangan akan melindungi tangan kita dari kerusakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka secara umum dapat dirangkum mengenai sifat-sifat asam dan basa. Perhatikan tabel 1.4
              Sifat asam
                               Sifat basa
1.      Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.
2.      Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
1.      Mempunyai rasa pahit dan dapat merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena kulit.
2.      Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Selain sifat-sifat itu, asam juga mempunyai sifat lain yang dapat diamati ketika dilakukan reaksi antara asam dengan zat lain. Perhatikan beberapa contoh reaksinya berikut ini.
Reaksi asam dengan logam
Asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan gas hidrogen. Contohnya reaksi antara asam sulfat dengan logam magnesium.
Ketika logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, maka timbul gelembung gas. Gelembung gas ini merupakan gas hidrogen. Sementara itu, terbentuk juga magnesium sulfat.

Reaksi asam dengan senyawa karbonat
Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat lain, gas karbondioksida dan air. Sebagai contoh, reaksi antara kalsium karbonat dengan larutan asam klorida. Pada reaksi ini terbentuk senyawa kalsium klorida.

Reaksi asam dengan oksida logam
Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain dan air. Sebagai contoh, reaksi antara asam sulfat dengan tembaga oksida.
Pada reaksi di atas, zat biasanya dipanaskan untuk mempercepat reaksi. Zat lain yang terbentuk adalah tembaga sulfat. Pembentukan tembaga sulfat ini dapat diamati dari timbulnya warna biru pada larutan.

  Review
1.        Jelaskan bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi asam atau basa pada suatu larutan!
2.        Untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam atau basa, kita tidak boleh mencicipinya. Mengapa demikian?
3.        Sebutkan perbedaan antara asam dan basa!

C.       Garam
Garam dapat terbentuk melalui reaksi antara asam dengan basa. Produk reaksi yang lain adalah air. Reaksi antara asam dengan basa yang menghasilkan garam dan air dikenal dengan reaksi netralisasi. Sebagai contoh, asam klorida bila direaksikan dengan basa natrium hidroksida akan menghasilkan garam natrium klorida dan air.
Kita mengenal garam sebagai bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk memberi rasa asin. Garam tersebut dikenal sebagai garam dapur atau garam natrium klorida. Dalam ilmu kimia, yang tergolong garam bukan hanya natrium klorida atau garam dapur, melainkan masih banyak jenis garam yang lain. Perhatikan contoh garam yang terbentuk dari reaksi-reaksi berikut:
1.        Asam sulfat bereaksi dengan kalium hidroksida menghasilkan kalium sulfat dan air.
2.        Asam nitrat bereaksi dengan lithium hidroksida menghasilkan lithium nitrat dan air.
3.        Asam klorida bereaksi dengan kalsium hidroksida menghasilkan kalsium klorida dan air.
Tiga reaksi di atas semuanya menghasilkan garam yang berbeda, yaitu kalium sulfat, lithium nitrat, dan kalsium klorida. Jenis garam yang dihasilkan bergantung pada jenis asam dan basa pembentuknya.
Reaksi netralisasi tidak hanya terbatas pada pembentukan garam dan air. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi netralisasi, termasuk dalam bidang kesehatan dan pertanian. Perhatikan beberapa contohnya berikut ini.
a.         Di dalam lambung terdapat asam klorida encer atau asam lambung. Volumenya sekitar 1.000 cm3. Salah satu manfaat asam lambung adalah membantu proses pencernaan makanan. Meskipun bermanfaat, asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Untuk mengatasinya, digunakan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida. Penggunaan basa magnesium hidroksida akan menetralisir asam lambung yang berlebihan tersebut.
b.        Sengatan lebah pada dasarnya merupakan penyuntikan bahan kimia ke bawah  kulit yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Sengatan lebah bersifat asam. Untuk menetralkan sengatan lebah dapat digunakan baking soda (natrium bikarbonat). Penggunaan baking soda (basa lemah) akan menetralisir sengatan lebah sehingga dapat mengurangi iritasi pada kulit.
c.         Sengatan tawon berbeda dengan sengatan lebah. Sengatan tawon bersifat basa. Untuk menetralisirnya dapat digunakan asam etanoat (asam cuka).
d.        Tanaman umumnya tumbuh dengan baik pada tanah yang tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa. Namun, tanah seringkali terlalu asam untuk ditanami karena pengaruh polusi, misalnya hujan asam. Untuk mengurangi tingkat keasaman tanah, maka tanah dapat diberi kalsium oksida, kalsium hidroksida, atau kalsium karbonat sebelum ditanami. Pemberian zat-zat tersebut dapat mengurangi keasaman tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
e.         Limbah cair dari industri kadang-kadang mengandung asam. Bila limbah dibuang ke sistem air, misalnya sungai, maka dapat menyebabkan kematian ikan dan makhluk air lainnya. Untuk mengatasi hal ini, dapat ditambahkan kalsium hidroksida untuk menetralkan asam yang terkandung dalam limbah.

Ø  Info Kimia
Sabun dapat dibuat dengan menetralisir asam lemak dari hewan atau tumbuhan, basa, seperti natrium dan kalium hidroksida.

Review
1.    Berikan 3 contoh reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari!
2.    Garam apakah yang terbentuk jika asam nitrat dicampur dengan natrium hidroksida?
3.    Berikan contoh reaksi netralisasi dalam tubuh kita!

D.       Skala Keasaman
Skala keasaman dan kebasaan suatu zat dinyatakan dengan nilai pH, yaitu dari 0 sampai 14.
        Zat asam mempunyai pH kurang dari 7.
        Zat netral mempunyai pH = 7.
        Zat basa mempunyai pH lebih dari 7.
Nilai pH menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat. Makin kecil nilai pH, maka zat tersebut makin asam. Contohnya: asam klorida memiliki pH sekitar 3. Berarti, asam klorida lebih asam dibandingkan cuka. Hal ini sesuai dengan data pada Tabel 1.1 di mana asam klorida tergolong asam kuat, sedangkan cuka (asam etanoat) tergolong asam lemah. Bagaimana dengan tingkat kebasaan? Tingkat kebasaan berlawanan dengan tingkat keasaman. Makin besar nilai pH suatu zat, maka zat tersebut makin basa.
Bagaimana cara mengetahui nilai pH? Nilai pH dari suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator yang praktis dan mudah digunakan, yaitu indikator universal dan pH meter. Indikator universal dapat berupa larutan atau kertas. Indikator universal akan memberikan warna tertentu jika diteteskan atau dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa. Warna yang terbentuk kemudian dikocokkan dengan warna standar yang sudah diketahui nilai pH-nya. Dengan menggunakan nilai pH maka dapat ditentukan apakah larutan bersifat asam, basa, atau netral. Sebagai contoh jika suatu larutan setelah ditambahkan indikator universal menjadi berwarna kuning, maka larutan tersebut termasuk asam lemah.
pH meter adalah alat yang dapat langsung digunakan untuk mengukur pH larutan. pH meter mempunyai elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Nilai pH dapat langsung diketahui dari layar yang terdapat di alat.
Untuk mengetahui nilai pH dari suatu larutan, kita dapat melakukan kegiatan berikut.

Ø  Kegiatan 1.3                                                                                
Eksperimen

             Menentukan nilai pH zat menggunakan indikator universal
Tujuan:
Siswa dapat menggunakan indikator universal untuk menentukan nilai pH suatu zat.
Alat dan bahan:
a.       Tabung reaksi
b.      Pipet tetes
c.       Kertas warna standar indikator universal
d.      Larutan indikator universal
e.       Aquades dan macam-macam contoh zat
Langkah kerja:
1.    Masukkan beberapa tetes contoh zat ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 3 mL aquades. Kocok tabung sehingga tercampur secara merata.
2.    Tambahkan 2 tetes larutan indikator universal, kemudian kocok lagi.
3.    Amati perubahan warna yang terjadi pada zat.
4.    Bandingkan warna yang terbentuk dengan warna standar dari indikator universal.
5.    Catat pH zat, kemudian tentukan apakah zat termasuk asam, basa,  atau netral.
6.    Sajikan hasilnya dalam tabel seperti contoh berikut.
    Contoh larutan
     pH
  Asam, basa, atau netral
Jus jeruk
............
.....................................
Minuman bersoda
............
.....................................
Shampo
............
.....................................
Pasta gigi
............
.....................................
Susu
............
.....................................
..................
............
.....................................
..................
............
.....................................
..................
............
.....................................

Review
1.        Manakah zat-zat di bawah ini yang merupakan asam kuat, asam lemah, netral, basa kuat, dan basa lemah?
a.    Jus kubis,         pH = 5
b.    Susu,                 pH = 6,5
c.    Air kapur,        pH = 11,5
d.   Darah,              pH = 7,4
e.    Jus mangga,    pH = 3
f.     Air liur,           pH = 7
2.        Bagaimana cara mengetahui nilai pH dengan menggunakan pH meter?

E.        Hujan Asam
Kamu tentu pernah mendengar istilah hujan asam. Apakah yang dimaksud dengan hujan asam? Untuk mengetahui hal itu, marinkita simak penjelasan berikut.
Setiap hari kita melihat motor, truk, bus, dan kendaraan bermotor lainnya yang berlalu lalang di jalan raya. Kendaraan-kendaraan bermotor tersebut melepaskan gas buang melalui knalpotnya ke udara. Demikian pula dengan pabrik-pabrik. Gas yang dihasilkan dari pembakaran di dalam mesin dibuang melalui cerobong pabrik.
Gas-gas sisa, baik yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik, mengandung gas belerang dioksida dan nitrogen oksida. Gas-gas ini dilepas ke udara sehingga menimbulkan pencemaran udara. Selain itu, gas-gas ini juga larut dalam titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan ini bercampur dan turun bersama hujan. Inilah yang dinamakan hujan asam.
Hujan asam merugikan manusia dan juga lingkungan. Apa saja akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam? Berikut beberapa contohnya.
a.    Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Asam yang terdapat dalam air hujan dapat bereaksi dengan mineral (misalnya: oksida logam) sehingga mengurangi kadar mineral di dalam tanah. Tumbuhan menjadi kekurangan mineral sehingga mati atau tidak dapat tumbuh dengan baik. Hujan asam juga dapat melarutkan aluminium dari mineral di dalam tanah dan bebatuan, kemudian menghanyutkannya ke sungai. Hal ini dapat meracuni ikan dan makhluk air lainnya.
b.    Hujan asam yang bereaksi dengan logam dapat merusak jembatan, bodi mobil, kapal laut, atau struktur bangunan yang lain.
c.    Hujan asam juga dapat merusak bangunan-bangunan yang terbuat dari batu kapur. Contohnya: gedung, rumah, dan patung.

Review
1.    Jelaskan mengapa hujan asam dapat menyebabkan matinya ikan-ikan di danau!
2.    Hal apa saja yang menyebabkan terjadinya hujan asam?

Rangkuman
1.    Asam dan basa dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh: asam sitrat dalam buah jeruk, asam sulfat dalam air aki, asam etanoat dalam cuka, basa natrium hidroksida dalam sabun, basa amonia dalam pemutih, dan basa magnesium hidroksida dalam obat maag.
2.    Sifat-sifat asam dan basa secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
                     Sifat asam
                               Sifat basa
a.       Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.
b.      Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
a.       Mempunyai rasa pahit dan dapat merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena kulit.
b.      Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
3.    Indikator adalah zat yang dapat berubah warna jika dimasukkan ke dalam senyawa asam atau basa. Indikator dapat berupa kertas lakmus, indikator universal, atau indikator alami.
4.    Asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan gas hidrogen.
5.    Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat lain, gas karbon dioksida, dan air.
6.    Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain dan air.
7.    Garam dapat terbentuk melalui reaksi antara asam atau basa yang dikenal dengan reaksi netralisasi.
8.    Skala keasaman dan kebasaan dapat dinyatakan dengan nilai pH.
a.    Zat asam mempunyai pH kurang dari 7
b.    Zat netral mempunyai pH 7
c.    Zat basa mempunyai pH lebih dari 7
9.    Nilai pH dapat diukur menggunakan indikator universal dan pH meter.
10.              Hujan asam dapat merugikan manusia dan lingkungan, karena dapat merusak  bangunan-bangunan yang terbuat dari batu kapur dan logam. Selain itu, hujan asam juga dapat menyebabkan kematian tumbuhan dan ikan-ikan.

UJI PPK                                                 Pemahaman dan Penerapan Konsep
A.  Pilihan Ganda
1.        Jenis asam yang terkandung dalam buah jeruk adalah ....
a.    Asam sulfat
b.    Asam sitrat
c.    Asam nitrat
d.   Asam klorida
2.        Jenis asam yang digunakan dalam aki kendaraan bermotor adalah ....
a.    Asam sulfat
b.    Asam nitrat
c.    Asam askorbat
d.   Asam etanoat
3.        Berikut ini merupakan fungsi asam lambung, kecuali ......
a.    Membunuh bakteri
b.    Membunuh kuman penyakit
c.    Membantu pencernaan
d.   Membantu fermentasi
4.        Bahan kimia berikut yang bersifat asam adalah ....
a.    sabun
b.    obat maag
c.    minuman bersoda
d.   gula
5.        Kelompok asam berikut yang termasuk asam lemah adalah ....
a.    Asam karbonat, asam sitrat, asam askorbat
b.    Asam sitrat, asam sulfat, asam karbonat
c.    Asam klorida, asam fosfat, asam nitrat
d.   Asam etanoat, asam sulfat, asam askorbat
6.        Contoh basa yang berperan dalam pembuatan sabun adalah ....
a.    Kalsium oksida
b.    Natrium klorida
c.    Natrium hidroksida
d.   Amonia
7.        Berikut adalah sifat umum asam, kecuali ....
a.    Memerahkan kertas lakmus biru
b.    Rasanya asam
c.    Mempunyai pH kurang dari 7
d.   Rasanya pahit
8.        Berikut ini adalah sifat-sifat basa, kecuali ....
a.    Rasanya pahit
b.    Dapat memerahkan kertas lakmus biru
c.    Terasa licin bila terkena kulit
d.   Mempunyai pH lebih besar dari 7
9.        Jenis gas yang terbentuk pada reaksi antara asam dengan logam adalah ....
a.    Hidrogen
b.    Oksigen
c.    Karbon dioksida
d.   Nitrogen
10.     Zat/benda berikut dapat digunakan untuk menguji sifat asam, basa, atau garam, kecuali ....
a.    Kertas lakmus
b.    Kertas saring
c.    Indikator universal
d.   Ekstrak bunga mawar
11.    Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru jika ditetesi ....
a.    Air jeruk
b.    Pembersih oven
c.    Minuman bersoda
d.   Cuka makan
12.    Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika ditetesi ....
a.    Air kapur
b.    Pemutih pakaian
c.    Air sabun
d.   Perasan jeruk lemon
13.    Suatu zat dikatakan bersifat asam jika mempunyai pH ....
a.    Lebih dari 7
b.    Sama dengan 7
c.    Kurang dari 7
d.   Sama dengan 14
14.    Contoh zat yang mempunyai pH di bawah 7 adalah ....
a.    Air kapur
b.    Air garam
c.    Cuka makan
d.   Pemutih pakaian
15.    Kertas lakmus merah akan memberikan warna biru jika dimasukkan ke dalam air kapur. Kertas tersebut juga akan berwarna biru jika dimasukkan ke dalam ....
a.    Susu
b.    Shampo
c.    Pemutih pakaian
d.   Air teh

B.  Esai
1.        Sebutkan 3 contoh basa yang ditemukan di rumahmu! Sebutkan pula kegunaannya!!
2.        Darah memiliki pH 7,4. Apakah darah bersifat asam, basa, atau netral?
3.        Berikan contoh zat yang dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah!
4.        Sebutkan beberapa indikator alami yang dapat digunakan untuk membedakan asam dengan basa!
5.        Apakah kegunaan asam lambung? Apa yang terjadi jika asam lambung berlebihan?
6.        Mengapa asam yang terdapat di dalam makanan dan minuman tidak berbahaya tubuh?
7.        Apa yang dimaksud dengan indikator asam basa?
8.        Bagaimana cara mengetahui nilai pH suatu larutan dengan menggunakan indikator universal?
9.        Apakah yang dimaksud dengan reaksi netralisasi? Berikan contohnya dalam bidang industri!
10.    Tentukan garam yang terbentuk jika asam dan basa pada tabel berikut direaksikan!
        Asam
                  Basa
  Garam yang terbentuk
Asam klorida
Natrium hidroksida
 ...................................
Asam sulfat
Seng oksida
...................................
Asam sulfat
Magnesium hidroksida
...................................
Asam nitrat
Kalium hidroksida
...................................

C.  Soal Analisis
1.        Seorang laboran bernama Pak Abib, sedang kebingungan. Ia akan menyiapkan bahan untuk praktikum kimia. Namun, salah satu botol yang berisi asam terselip di antara empat botol yang berisi basa. Padahal, masing-masing botol belum diberi label. Pak Abib kemudian meminta bantuanmu. Apa yang akan kamu lakukan agar Pak Abib bisa membedakan botol yang berisi asam dan botol yang berisi basa?
2.        Ada dua jenis larutan, yaitu larutan asam kuat dan larutan asam lemah (volume keduanya sama). Agar menjadi netral, maka larutan manakah yang membutuhkan penambahan basa lebih banyak? Mengapa demikian?
3.        Fiersha berpendapat bahwa susu menjadi asam jika dibiarkan di udara terbuka dalam waktu yang lama. Apakah pendapat Fiersha tersebut benar? Rancanglah eksperimen untuk menguji pendapat Fiersha tersebut!
4.        Kalian sedang melakukan percobaan untuk menentukan larutan yang bersifat asam, basa, atau netral. Yoda mengambil suatu larutan kemudian diuji menggunakan kertas lakmus merah. Yoda kemudian menyimpulkan bahwa larutan tersebut bersifat asam. Gaby kuramg sependapat dengan Yoda. Menurut Gaby larutan tersebut harus diuji lagi menggunakan kertas lakmus biru. Bagaimana kamu menanggapi pendapat Yoda dan Gaby? Pendapat siapa yang benar?
5.        Hujan asam sangat merugikan, baik bagi manusia maupun lingkungan. Menurut pendapatmu, apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya hujan asam?





 













UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN


Semua benda di sekitar kita termasuk materi. Materi dapat dibagi menjadi zat murni dan campuran. Zat murni dapat dibagi lagi menjadi unsur dan senyawa. Campuran dapat dibagi menjadi campuran homogen dan campuran heterogen. Pembagian materi ini dapat digambarkan dalam skema berikut.
 







Dalam bab ini, kita akan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan unsur, senyawa, dan campuran. Hal yang dipelajari meliputi: tata nama unsur, pengelompokan unsur, sifat dan kegunaan unsur, pembentukan dan peruraian senyawa, serta pembagian campuran.
A.      Zat Murni
Zat murni merupakan materi yang memiliki susunan dan komposisi yang tetap. Contohnya: air dan besi murni. Air dibentuk oleh oksigen dan hidrogen. Baik susunan maupun komposisi oksigen dan hidrogen dalam air selalu tetap. Misalkan ada 1000 g air, maka di dalamnya pasti terkandung  90 g oksigen dan 110 g hidrogen. Dengan kata lain, air mengandung  9% oksigen dan 11% hidrogen. Demikian halnya dengan besi murni pasti mengandung 100% besi. Bila kandungan besinya hanya 90% maka bukan besi murni lagi, melainkan campuran (pembahasan mengenai campuran akan dibahas dalam subbab B). Zat murni dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu unsur dan senyawa.
1.         Unsur
Apakah yang dimaksud dengan unsur? Untuk mendapatkan gambaran mengenai unsur, mari kita ambil contoh air. Air dapat diuraikan menjadi 2 zat yang lebih sederhana, yaitu oksigen dan hidrogen. Namun, oksigen dan hidrogen itu sendiri tidak bisa diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Oksigen dan hidrogen merupakan contoh unsur. Unsur yang lain, misalnya besi, emas, tembaga, timah, karbon, dan nitrogen. Jadi, unsur adalah zat paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi.
Sampai saat ini para ahli telah mengenal lebih dari 110 unsur. Sebagian besar unsur merupakan unsur alami, sedangkan sisanya adalah unsur buatan. Unsur alami terbentuk di alam tanpa campur tangan manusia. Sementara unsur buatan sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai keperluan.
a.    Tata Nama Unsur
Bagaimanakah menentukan nama unsur? Nama unsur ada yang diambil dari bahasa kuno. Contohnya tembaga (copper) berasal dari Cyprus dan emas (gold) berasal dari bahasa Inggris kuno yang artinya kuning. Sebagian unsur dinamakan berdasarkan sifat karakteristiknya. Contohnya klorin (gas berwarna kuning-hijau) berasal dari bahasa Yunani yang artinya kuning-hijau. Ada pula unsur yang dinamakan menurut nama penemu atau tempat ditemukannya. Contohnya amerisium, berkelium, einstenium, dan kurium. Unsur amerisium ditemukan di Amerika, berkelium ditemukan di Universitas Berkeley (USA), einstenium diambil dari nama Albert Einsten, dan kurium diambil dari nama Marie Curie. Saat ini terdapat sebuah lembaga Internasional yang bertugas menetapkan nama unsur. Lembaga tersebut adalah IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, para ahli menggunakan lambang unsur. Penggunaan lambang unsur akan membuat penulisan nama unsur menjadi lebih praktis dan singkat. Lambang unsur dapat terdiri dari satu, dua, atau tiga huruf. Lambang unsur berasal dari huruf depan nama unsur dalam bahasa latin, dan dituliskan dengan huruf besar. Sebagai contoh:
Oksigen, dilambangkan dengan O
Hidrogen, dilambangkan dengan H
Kalium, dilambangkan dengan K
Bagaimana bila ada dua unsur atau lebih yang huruf depannya sama? Sebagai contoh, karbon (Carbonium) dan kalsium (Calsium), serta perak (Argentum) dan emas (Aurum). Untuk unsur-unsur tersebut digunakan huruf depan dari nama unsur dan satu huruf lagi yang ditulis dengan huruf kecil. Untuk contoh di atas, lambang unsurnya adalah sebagai berikut:
Karbon, dilambangkan dengan C
Kalsium, dilambangkan dengan Ca
Perak, dilambangkan dengan Ag
Emas, dilambangkan dengan Au
Untuk lebih mengenal nama dan lambang unsur, simak Tabel 2.1 berikut
Nama Unsur
Lambang Unsur
Nama Unsur
Lambang Unsur
Aktinium
Aluminium
Amerisium
Antimon
Argon
Arsen
Astatin
Barium
Belerang
Berkelium
Berilium
Besi
Bismuth
Boron
Bromin
Darmstadium
Disprosium
Dubnium
Einstenium
Emas
Erbium
Eropium
Fermium
Fluorin
Fosfor
Fransium
Gadolinium
Galium
Germanium
Hafnium
Hasium
Helium
Hidrogen
Holmium
Indium
Iodin
Iridium
Kadmium
Radon
Renium
Rodium
Roentgenium
Rubidium
Ruthenium
Rutherfordium
Samarium
Seaborgium
Selenium
Seng
Serium
Sesium
Silikon
Skandium
Strontium
Tantalum
Teknetium
Telurium
Tembaga
Terbium
Talium
Timah
Timbal
Titanium
Torium
Tulium
Tungsten
Ununbium
Ununguadium
Uranium
Vanadium
Xenon
Yterbium
Ytrium
Zirkonium
Ac
Al
Am
Sb
Ar
As
At
Ba
S
Bk
Be
Fe
Bi
B
Br
Ds
Dy
Db
Es
Au
Er
Eu
Fm
F
P
Fr
Gd
Ga
Ge
Hf
Hs
He
H
Ho
In
I
Ir
Cd
Rn
Re
Rh
Rg
Rb
Ru
Rf
Sm
Sg
Se
Zn
Ce
Cs
Si
Sc
Sr
Ta
Tc
Te
Cu
Tb
Tl
Sn
Pb
Ti
Th
Tm
W
Uub
Uuq
U
V
Xe
Yb
Y
Zr
Kalium
Kalifornium
Kalsium
Karbon
Klorin
Kobalt
Kripton
Krom
Kurium
Lantanum
Lawrensium
Litium
Lutetium
Magnesium
Mangan
Meitnerium
Mendelevium
Molibdenum
Natrium
Neodimium
Neon
Neptunium
Nielsbohrium
Nikel
Niobium
Nitrogen
Nobelium
Oksigen
Osmium
Paladium
Perak
Platina
Plutonium
Polonium
Praseodimium
Prometium
Protaktinium
Radium
K
Cf
Ca
C
Cl
Co
Kr
Cr
Cm
La
Lr
Li
Lu
Mg
Mn
Mt
Md
Mo
Na
Nd
Ne
Np
Nh
Ni
Nb
N
No
O
Os
Pd
Ag
Pt
Pu
Po
Pr
Pm
Pa
Ra

b.    Pengelompokan Unsur
Tentu kamu pernah pergi ke toko atau supermarket yang ada di kota tempat tinggalmu. Bagaimana petugas toko menyusun barang-barang yang akan dijualnya? Kalau kamu perhatikan, barang-barang yang dijual di toko atau supermarket dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Bahan makanan seperti mi instant, daging, biskuit, dan susu diberi tempat tersendiri. Demikian pula bahan pembersih seperti sabun, pasta gigi, dan tisu diberi tempat tersendiri. Semuanya terpisah satu sama lain.
Mengapa barang perlu dikelompokkan sedimikian rupa? Banyak tujuan yang hendak dicapai dengan mengelompokkan barang seperti itu. Selain agar kelihatan rapi, pengelompokkan barang akan memudahkan pembeli menemukan barang yang akan dibelinya. Selain itu, akan memudahkan petugas toko menghitung stok barang yang masih ada.
Pengelompokkan barang juga dilakukan di toko buku atau perpustakaan. Di sana, buku-buku dikelompokkan berdasarkan jenjang kelas atau jenis buku. Contohnya buku untuk kelas VII, buku untuk kelas VIII, buku untuk kelas IX, buku novel, buku agama, dan komik.
Unsur-unsur yang jumlahnya banyak juga perlu dikelompokkan atau diklasifikasi. Pengelompokkan ini bertujuan agar unsur-unsur menjadi lebih mudah dipelajari. Pengelompokkan tersebut disajikan dalam bentuk tabel periodik unsur.
Pada tabel periodik, unsur-unsur disusun menjadi tujuh baris dan delapan belas kolom. Kolom-kolom yang memuat unsur dari atas ke bawah disebut golongan. Sementara baris yang memuat unsur-unsur dari kiri ke kanan dinamakan periode. Penyusunan unsur seperti ini didasarkan pada kemiripan sifatnya. Sifat tersebut antara lain titik lebur, titik didih, wujud (logam, semi logam, dan non-logam), daya hantar listrik, dan daya hantar panas.
Dalam satu golongan, bila dilihat dari atas ke bawah maka sifat unsur berubah secara teratur. Sebagai contoh, titik leleh dan titik didih unsur-unsur golongan 1 dari atas ke bawah berkurang secara teratur.
Tabel 2.2 Titik leleh dan titik didih unsur-unsur golongan 1.
    Nama Unsur
    Titik Leleh (oC)
  Titik Didih (oC)
Lithium (Li)
1 1
1.324
Natrium (Na)
9 dlpn
Dlpn23
Kalium (K)
63
760
Rubidium (Rb)
39
6dlpn6
Sesium (Cs)
29
669
Fransium (Fr)
27
677
 Bagaimana dengan unsur-unsur yang berada dalam satu periode? Dalam satu periode dari kiri ke kanan, unsur tersusun mulai dari logam sampai non-logam. Perhatikan, unsur pada periode ketiga yang terdiri dari natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, dan klorin berikut.

Unsur
Na, Mg, Al
Si
P, S, Cl
Wujud
Logam
Semi-logam
Non logam

c.    Sifat dan Kegunaan Unsur
Berdasarkan sifatnya, unsur dapat dibagi menjadi unsur logam, non-logam, dan semi logam. Unsur logam dan non logam mempunyai sifat yang berbeda.
Unsur logam: penghantar panas dan listrik yang baik; mengkilap; titik leleh dan titik didih tinggi; berwujud padat, kecuali raksa (cair); dapat diregangkan; dapat ditempa
Unsur non-logam: penghantar panas dan listrik yang buruk, kecuali grafit; tidak mengkilap; titik leleh dan titik didih rendah; umumnya berwujud cair dan gas, tapi ada yang padat; tidak dapat diregangkan; pecah jika ditempa.
Sifat logam dan non-logam di atas merupakan sifat umum. Hal ini mengingat ada logam dan non-logam tertentu yang sifatnya berbeda. Contohnya:
Logam: Logam lithium, natrium, dan kalium merupakan logam yang lunak dan mempunyai titik leleh yang rendah. Logam merkuri berwujud cair dan memiliki titik leleh yang rendah.
Non-logam: Karbon dalam bentuk grafit merupakan penghantar listrik yang baik. Karbon dalam bentuk intan mempunyai titik leleh yang sangat tinggi.
Beberapa unsur dapat mempunyai sifat seperti logam dan non-logam sekaligus. Sebagai contoh, ada unsur yang mempunyai sifat mengkilap seperti logam, tetapi mudah pecah bila ditempa (sifat non-logam). Unsur yang mempunyai sifat logam dan sifat non-logam sekaligus digolongkan sebagai unsur semi-logam.
Lalu, apa kegunaan unsur-unsur tersebut? Unsur mempunyai berbagai macam kegunaan. Unsur logam digunakan untuk membuat kerangka bangunan, mesin kendaraan, atau peralatan rumah tangga. Unsur non-logam digunakan untuk bahan bakar, pupuk, atau obat luka. Unsur semi-logam digunakan untuk membuat komponen elektronik. Tabel 2.3 membuat contoh kegunaan unsur-unsur logam, non-logam, dan semi-logam.
Tabel 2.3 Kegunaan beberapa unsur logam, non-logam, dan semi-logam.
Unsur
Sifat unsur
Kegunaan
Besi (logam)
Dapat diregangkan dan ditempa, berwarna keperakan.
Pembuatan baja (dicampur unsur lain), bangunan dan jembatan, bahan bangunan (paku).
Aluminium (logam)
Ringan dan berwarna keperakan.
Pembuatan kaleng, aluminium foil, alat dapur, pesawat terbang dan roket.
Nikel (logam)
Dapat diregangkan dan ditempa, berwarna putih keperakan.
Pembuatan pelapis logam, baterai, baja tahan karat (ditambah logam lain), dan ditambahkan pada gelas untuk memberi warna hijau, serta pembuatan baling-baling kapal (dicampur dengan tembaga).
Magnesium (logam)
Ringan, dapat diregangkan, dan berwarna putih keperakan.
Cerawat (flare), flash fotografi, blok mesin, pelindung frekuensi radio pada komputer, dan logam pelindung besi dan karat.
Seng (logam)
Berwarna putih kebiruan
Atap bangunan, baterai, dan uang logam.
Tembaga (logam)
Berwarna coklat kemerahan.
Kabel listrik dan pipa air.
Emas (logam)
Berwarna kuning dan dapat ditempa.
Perhiasan.
Iodin
(non-logam)     
Berwarna kehitaman.
Obat luka (desinfektan), fotografi, dan nutrisi bagi tubuh.
Oksigen
(non-logam)
Tidak berwarna.
Pernapasan, pembakaran, dan bahan bakar roket (dengan hidrogen).
Hidrogen
(non-logam)
Tidak berwarna.
Bahan bakar roket, berperan dalam pembuatan margarin.
Karbon
(non-logam)
Karbon dalam grafit berupa padatan hitam, sedangkan dalam intan berupa kristal.
Bahan bakar (batu bara), pelumas (grafit), pensil (grafit), raket (grafit), perhiasan (intan), dan mata bor untuk memotong logam atau gelas (intan)
Nitrogen (non-logam)

Tidak berwarna.
Pupuk dan bahan pendingin pada proses distribusi makanan.
Klorin
(non-logam)
Berwarna kuning kehijauan.
Desinfektan untuk kolam renang, bahan baku pemutih pakaian, dan sterilisasi air minum.
Belerang
(non-logam)
Berwarna kuning.
Komponen serbuk mesiu, fungisida (pembasmi jamur), vulkanisir karet alam, dan untuk memproduksi asam sulfat.
Silikon
(semi-logam)
Berwarna abu-abu gelap.
Pembuatan komponen elektronik seperti chip silikon.
Unsur-unsur logam dan non-logam dalam tabel periodik dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
a.    Logam alkali
b.    Logam alkali tanah
c.     Logam transisi
d.    Non-logam halogen
e.    Non-logam gas mulia
Apa contoh unsur-unsur dan kegunaannya? Mari kita simak penjelasan berikut.

Logam alkali
Unsur yang termasuk logam alkali adalah lithium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Dalam tabel periodik, logam alkali terletak pada golongan 1 (kecuali Hidrogen). Kegunaan beberapa logam alkali, misalnya lithium digunakan pada baterai untuk jam, kalkulator, atau telepon genggam. Natrium digunakan pada lampu di jalan raya, sedangkan kalium digunakan untuk membuat kembang api.

Ø Info kimia
Logam natrium sangat mudah bereaksi dengan air atau uap air di udara. Oleh karena itu, logam natrium biasanya disimpan dalam minyak.

Logam alkali tanah
Berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium termasuk unsur golongan logam alkali tanah. Logam alkali tanah termasuk golongan 2 dalam tabel periodik. Kegunaan beberapa logam alkali tanah misalnya berilium digunakan sebagai pembentuk campuran logam untuk kemudi pesawat jet. Kalsium merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi, sehingga sering terkandung dalam makanan atau minuman, misalnya roti kering atau susu.

Logam transisi
Logam transisi terletak di antara golongan 2 dan 3 pada tabel periodik. Beberapa kegunaan logam transisi seperti besi, nikel, dan seng telah disebutkan dalam Tabel 2.3

Non-logam halogen
Unsur yang termasuk non-logam halogen adalah fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin. Dalam tabel periodik, halogen terletak pada golongan 7. Beberapa kegunaannya adalah: fluorin digunakan dalam bentuk fluorida pada pasta gigi dan bromin sebagai desinfektan.

Non-logam gas mulia
Unsur yang termasuk non-logam gas mulia adalah helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Beberapa kegunaannya adalah: neon digunakan pada lampu, xenon digunakan untuk lampu mobil mewah.

Ø  Info kimia
Tubuh kita tersusun dari berbagai unsur. Unsur-unsur dalam tubuh kita tidak berdiri sendiri, melainkan bergabung membentuk senyawa. Hampir 95% massa tubuh terdiri atas empat unsur utama, yaitu oksigen, karbon, hidrogen, dan nitrogen.

2.         Senyawa
Senyawa merupakan zat murni yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bergabung melalui reaksi kimia. Agar dapat mudah memahaminya, ambil contoh senyawa air. Air tersusun dari unsur oksigen dan hidrogen. Sifat senyawa air sangat berbeda dengan sifat-sifat unsur penyusunnya. Pada suhu ruangan, air berwujud cair sedangkan oksigen dan hidrogen berwujud gas. Selain itu, air dapat digunakan untuk memadamkan api sedangkan oksigen dan hidrogen bersifat sebaliknya. Oksigen merupakan salah satu komponen penting agar pembakaran dapat terjadi, dan hidrogen bersifat mudah terbakar.
Contoh lain dari senyawa adalah garam dapur. Garam dapur terbentuk dari logam natrium dan gas klorin. Garam dapur rasanya asin dan aman untuk dikonsumsi. Logam natrium mudah bereaksi (sangat reaktif) dengan air, sedangkan gas klorin bersifat racun. Karena mudah bereaksi maka logam natrium biasanya disimpan dalam minyak.
Unsur apa saja yang menyusun senyawa? Untuk mengetahui hal ini, simak beberapa senyawa dan unsur penyusunnya pada Tabel 2.4

Tabel 2.4 unsur penyusun dari beberapa senyawa
Senyawa
Unsur penyusun
Gula
Karbon, hidrogen, dan oksigen
Garam dapur
Natrium, klorin
Karbon dioksida
Karbon dan oksigen
Magnesium oksida
Magnesium dan oksigen
Asam klorida
Hidrogen dan klorin
Metana
Karbon dan oksigen

Ø  Kegiatan 2.1                                                                                         
Menguraikan

Menuliskan unsur-unsur penyusun senyawa
Tujuan:
Siswa dapat mengetahui unsur-unsur penyusun senyawa.
Langkah kerja:
1.      Tulislah beberapa senyawa yang ada di sekitarmu.
2.      Kemudian, tulislah unsur senyawanya.
3.      Sajikan hasilnya dalam sebuah tabel.

a)      Pembentukan senyawa
Bagaimana senyawa dapat terbentuk? Senyawa dapat terbentuk  melalui proses pembakaran, dekomposisi (peruraian), atau pencampuran zat secara kimia.
(i)                 Pembakaran
Unsur logam, non-logam, atau senyawa dapat terbakar atau bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa baru.
Perhatikan beberapa contoh di bawah ini.
·          Logam magnesium yang dibakar akan membentuk senyawa magnesium oksida.
·          Pembakaran gas metana akan menghasilkan senyawa air dan senyawa karbon dioksida.
·          Pembakaran seng akan menghasilkan senyawa seng oksida.
·          Pembakaran belerang akan menghasilkan senyawa belerang dioksida.
(ii)               Dekomposisi (peruraian)
Suatu senyawa dapat terurai menjadi unsur atau senyawa lain. Simak beberapa contohnya di bawah ini.
·         Gula (senyawa) yang dipanaskan akan terurai membentuk unsur karbon dan senyawa air.
·         Pemanasan senyawa tembaga karbonat akan menghasilkan senyawa tembaga oksida dan senyawa karbon dioksida.
(iii)             Pencampuran zat secara kimia
Zat yang berupa unsur atau senyawa dapat bercampur secara kimia membentuk senyawa lain. Perhatikan beberapa contohnya berikut ini.
·         Unsur natrium bercampur secara kimia dengan unsur klorin membentuk senyawa natrium klorida atau lebih dikenal dengan garam dapur.
·         Unsur natrium bercampur secara kimia dengan senyawa air membentuk senyawa natrium hidroksida dan hidrogen.
·         Senyawa kalium hidroksida bercampur secara kimia dengan senyawa asam asetat membentuk senyawa baru, yaitu kalium asetat dan air.
b)      Peruraian Senyawa
Senyawa dapat terurai menjadi unsur penyusunnya atau senyawa lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia (Reaksi kimia akan dibahas lebih lanjut di bab 5). Reaksi peruraian ini disebut reaksi dekomposisi. Reaksi dekomposisi dapat berupa dekomposisi termal dan dekomposisi elektrik (elektrolisis).
Dekomposisi termal dilakukan dengan memanaskan senyawa sehingga terbentuk senyawa yang lebih sederhana. Sebagai contoh kalsium karbonat yang dipanaskan menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida. Elektrolisis dilakukan dengan mengalirkan arus listrik pada senyawa. Sebagai contoh, air dapat dielektrolisis membentuk hidrogen dan oksigen.
Arus listrik dialirkan melalui dua batang logam yang tercelup ke dalam air. Logam yang digunakan harus yang memiliki sifat tidak reaktif agar tidak bereaksi dengan air. Sebagai contoh batang karbon atau platina. Setelah beberapa saat, air akan terurai menjadi gas oksigen dan hidrogen.
c)      Penulisan Rumus Kimia dan Penamaan Senyawa
Rumus kimia untuk senyawa ditulis dengan menggunakan lambang unsur dari penyusunnya. Demikian pula dengan penamaannya. Untuk senyawa yang tersusun dari unsur logam dan non-logam, unsur logam disebutkan terlebih dahulu, lalu unsur non-logam kemudian diberi akhiran –ida. Perhatikan contoh penulisan rumus kimia dan penamaan senyawa dari unsur logam dan non-logam pada Tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Contoh penulisan rumus kimia dan penamaan senyawa.
Rumus kimia
Nama Senyawa
Unsur Penyusun
NaCl
Natrium klorida
Natrium (Na)
Klorin (Cl)
MgO
Magnesium oksida
Magnesium (Mg)
Oksigen (O)
CaO
Kalsium oksida
Kalsium (Ca)
Oksigen (O)
 Selain senyawa diatas, masih ada senyawa yang terdiri dari unsur-unsur non logam. Perhatikan senyawa CO, NO2, dan SO3. Unsur oksigen pada senyawa ini masing-masing berjumlah satu, dua, dan tiga. Untuk penamaannya maka di depan nama unsur oksigen diberi awalan mono- (artinya, satu), di- (artinya, dua), dan tri- (artinya, tiga). Jadi, nama senyawa-senyawa tersebut adalah CO (karbon monoksida), NO2 (nitrogen dioksida), dan SO3 (belerang trioksida). Penamaan ini berlaku untuk pasangan unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa. Contohnya: CO (karbon monoksida) dan CO2 (karbon dioksida), serta NO2 (nitrogen oksida).
Ada pula senyawa yang namanya diakhiri dengan –at. Penamaan ini digunakan untuk senyawa yang tersusun dari tiga unsur, di mana unsur ketiganya adalah oksigen. Perhatikan rumus dan nama kimia pada Tabel 2.6 di bawah ini.
Tabel 2.6 Contoh penamaan senyawa dengan tiga unsur penyusun.
Rumus Kimia
Nama Senyawa
Unsur Penyusun
CaCO3
Kalsium karbonat
Kalsium (Ca)
Karbon (K)
Oksigen (O)
CuSO4
Tembaga sulfat
Tembaga (Cu)
Belerang (S)
Oksigen (O)
KNO3
Kalium nitrat
Kalium (K)
Nitrogen (N)
Oksigen (O)
Untuk senyawa yang dibentuk oleh tiga unsur, di mana unsur kedua dan ketiga berturut-turut adalah oksigen dan hidrogen, maka digunakan kata hidroksida setelah nama unsur pertama. Perhatikanlah beberapa contohnya pada Tabel 2.7 di samping.
Tabel 2.7 Contoh penamaan senyawa hidroksida.
Rumus Kimia
     Nama
    Senyawa
      Unsur
    Penyusun
NaOH
Natrium hidroksida
Natrium (Na)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
KOH
Kalium hidroksida
Kalium (K)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)

Review
1.      Apakah yang dimaksud dengan unsur? Berikan beberapa contohnya!
2.      Apakah yang dimaksud dengan unsur semi-logam?

B.       Campuran
Campuran berbeda dengan senyawa. Apa saja perbedaannya? Perhatikan Tabel 2.8 di bawah ini.
Tabel 2.8 Perbedaan campuran dan senyawa.
             Campuran
                  Senyawa
Terbentuk melalui perubahan fisika, bukan melalui reaksi kimia.
Terbentuk melalui reaksi kimia.
Mudah dipisahkan secara fisika, misalnya melalui filtrasi, penguapan, dan distilasi.
Dapat dipisahkan melalui reaksi kimia.
Sifat campuran sama dengan sifat zat penyusunnya.
Sifat senyawa berbeda dengan sifat zat penyusunnya.
Zat penyusun tidak mempunyai perbandingan yang tetap.
Zat penyusun membentuk senyawa dengan perbandingan yang tetap.
Lalu, apa itu campuran? Campuran adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih zat penyusun yang bergabung tanpa melalui reaksi kimia. Campuran ada di sekeliling kita, misalnya air laut, air sungai, tanah, awan, kabut, dan sirup.
Udara yang kita hirup merupakan campuran dari bermacam-macam gas. Udara mengandung gas nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Kita juga mengenal campuran logam, misalnya perunggu dan baja. Perunggu merupakan campuran dari tembaga dengan timah, sedangkan baja merupakan campuran dari besi dengan karbon.
Campuran dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Pada campuran homogen, zat-zat penyusun bercampur memiliki sifat yang sama. Sebaliknya, zat-zat penyusun pada campuran heterogen tidak bercampur merata sehingga ada bagian campuran yang memiliki sifat berbeda. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pembahasan berikut ini.
1.         Campuran Homogen
Misalkan kamu memasukkan dua sendok teh gula ke dalam segelas air. Kemudian, kamu mengaduk gula tersebut secara merata. Berarti, kamu telah mendapatkan larutan gula. Apakah larutan ini tergolong campuran homogen atau bukan? Untuk mengetahui hal itu, kita dapat melakukan pengujian.
Air dan gula yang bercampur tidak berubah menjadi zat lain. Gula masih terasa manis, meskipun tidak tampak lagi. Sementara itu, air juga tidak berubah menjadi zat lain. Jika larutan gula diambil sesendok, kemudian dicicipi maka larutan masih terasa manis. Demikian seterusnya setiap kali larutan diambil dan dicicipi, larutan gula tetap terasa manis. Dengan demikian, rasa manis larutan gula tersebar secara merata pada semua bagian larutan. Untuk membuat larutan gula, maka zat-zat penyusun (air dan gula) tidak mempunyai perbandingan yang tetap. Larutan gula dapat dibuat dengan memasukkan dua, tiga, atau empat sendok teh gula ke dalam segelas air. Jadi, larutan termasuk campuran homogen.
Ø  Kegiatan 2.2                                                                          
Menguraikan

                       Menuliskan contoh campuran homogen
Tujuan:
Siswa dapat mengetahui contoh campuran homogen yang ada di sekitarnya.
Langkah kerja:
1.      Perhatikan benda-benda di sekelilingmu.
2.      Carilah beberapa campuran homogen, kemudian tulis bahan penyusunnya.
3.      Sajikan hasilnya ke dalam tabel seperti di bawah ini.
       Campuran homogen
                  Penyusun
Teh manis
Air, gula, teh
........
...........
........
...........
2.         Campuran Heterogen
Selain campuran homogen, ada pula campuran. Apa contoh campuran heterogen? Campuran heterogen dapat dibuat dengan memasukkan sesendok pasir ke dalam segelas air, kemudian diaduk secara merata. Setelah didiamkan beberapa saat, ternyata butiran pasir mengendap di dasar gelas. Butiran pasir masih tampak jelas dan memisah dari air. Campuran pasir dengan air tergolong campuran heterogen. Contoh lain adalah kanji yang dimasukkan dalam air. Pada saat kanji dimasukkan ke dalam air kemudian diaduk, akan terbentuk campuran yang sepertinya homogen. Tetapi, setelah didiamkan beberapa saat, kanji akan mengendap di bagian bawah.
Campuran heterogen yang lain, misalnya debu, asap pembakaran, awan, dan pembakaran, awan, dan kabut. Debu mengandung butiran-butiran padat, misalnya butiran tanah atau pasir. Butiran tanah atau pasir tersebut tidak tercampur secara merata. Demikian pula butiran air dalam kabut. Butiran air tersebut tidak merata dalam udara. Bagian udara dengan butiran air yang banyak akan membentuk kabut tebal, sedangkan bagian udara dengan butiran air sedikit akan membentuk kabut tipis.
Campuran heterogen dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu suspensi dan koloid. Suspensi merupakan campuran antara zat padat dengan cairan atau gas di mana zat padat tersebut tidak larut. Contohnya: campuran pasir dengan air dan sirup obat batuk. Pada campuran pasir dengan air, pasir tidak larut dalam air. Pada sirup obat batuk terdapat zat-zat yang tidak larut dalam air. Pada sirup obat batuk terdapat zat-zat yang tidak larut, melainkan hanya mengendap. Sebelum obat ini diminum maka harus dikocok terlebih dahulu agar zat-zat di dalamnya tercampur merata.
Koloid merupakan campuran antara dua zat atau lebih di mana salah satu zat penyusun tersebar dalam zat penyusun yang lain. Contohnya: debu, asap pembakaran, keju, awan, kabut, cat, tinta, susu, margarin, dan tepung kanji dalam air. Pada susu, butiran minyak tersebar dalam air. Sementara pada margarin, butiran air tersebar dalam minyak.
Untuk lebih mengetahui mengenai campuran heterogen, kita dapat melakukan kegiatan berikut.
Ø  Kegiatan 2.3                                                                              
Menguraikan

                                  Menuliskan contoh campuran heterogen

Tujuan:
Siswa dapat mengetahui contoh campuran heterogen yang ada di sekitarnya.
Langkah kerja:
1.      Amatilah benda-benda di sekelilingmu.
2.      Carilah beberapa campuran heterogen dan tulis penyusunnya.
3.      Sajikan hasilnya dalam tabel seperti di bawah ini.

Campuran heterogen
                   Penyusun
Minuman susu
Susu bubuk, air, dan gula
.....................
...............................
.....................
...............................
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang kita menemukan suatu zat yang terdiri dari campuran homogen dan heterogen sekaligus. Sebagai contoh, air sungai dan air laut. Pada air sungai terdapat campuran homogen, yaitu berbagai senyawa yang larut dalam air. Selain itu, terdapat butiran-butiran tanah dan kerikil yang bercampur dengan air membentuk campuran heterogen. Demikian pula pada air laut. Air dan garam natrium klorida bercampur membentuk campuran homogen, sedangkan air dan butiran pasir membentuk campuran heterogen. Jadi, campuran homogen dan heterogen tidak selalu berada dalam keadaan terpisah.
Review
1.         Jelaskan perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen!
2.         Apakah yang dimaksud dengan koloid? Berikan contohnya!
3.         Perhatikan beberapa campuran di bawah ini. Manakah yang merupakan campuran homogen? Manakah yang merupakan campuran heterogen?
a.       Susu
b.      Air gula
c.       Tinta
d.      Air garam
e.       Sirup obat batuk
f.       Cat
g.      Campuran air dan batu kerikil
h.      Margarin

Rangkuman
1.        Materi dapat dikelompokkan menjadi zat murni dan campuran.
2.        Zat murni merupakan bagian dari materi yang mempunyai susunan dan komposisi tetap. Zat murni dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa.
3.        Unsur adalah zat paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi.
4.        Unsur-unsur dikelompokkan/diklasifikasikan dalam tabel periodik unsur. Tujuan pengelompokkan adalah memudahkan mempelajari masing-masing unsur.
5.        Dalam tabel periodik, unsur-unsur tersusun menjadi 7 baris (periode) dan 18 kolom (golongan).
6.        Berdasarkan wujudnya, unsur-unsur dapat dibagi menjadi unsur logam dan unsur non-logam. Sifat logam secara umum, yaitu: penghantar panas dan listrik yang baik; titik leleh dan titik didih tinggi; dapat diregangkan; dapat ditempa; berwujud padat kecuali raksa; mengkilap. Sifat non-logam secara umum, yaitu: tidak dapat diregangkan; titik leleh dan titik didih rendah; penghantar panas dan listrik yang buruk kecuali grafit, pecah jika ditempa (untuk padatan); umumnya berwujud cair dan gas; tidak mengkilap.
7.        Unsur-unsur dalam tabel periodik dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu: logam alkali, logam alkali tanah, logam transisi, non-logam halogen, dan non-logam gas mulia.
8.        Senyawa dapat terbentuk melalui reaksi kimia, reaksi pembakaran, dan reaksi peruraian.
9.        Senyawa dapat dipisahkan menjadi penyusunnya atau senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi peruraian/ dekomposisi.
10.    Campuran adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih zat penyusun yang bergabung tanpa melalui reaksi kimia. Campuran dapat dibagi menjadi homogen dan campuran heterogen.
11.    Larutan termasuk campuran homogen. Suspensi dan koloid termasuk campuran heterogen.




UJI PPK                                                             Pemahaman dan Penerapan Konsep
A.      Pilihan Ganda
1.      Pernyataan berikut yang benar mengenai unsur adalah ...
a.       termasuk campuran homogen
b.      dapat diuraikan secara fisika
c.       zat paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi
d.      bukan termasuk zat murni
2.      Unsur-unsur natrium, nikel, dan nitrogen mempunyai lambang unsur berturut-turut adalah ...
a.       N, Ni, dan No
b.      Na, N, dan Ni
c.       N, Ne, dan No
d.      Na, Ni, dan N
3.      Au dan Ag merupakan lambang unsur dari ...
a.       emas dan perak
b.      aluminium dan argon
c.       perak dan argon
d.      titanium dan emas
4.      Unsur-unsur berikut termasuk unsur logam, kecuali ...
a.       natrium
b.       silikon
c.       aluminium
d.      kalsium
5.      Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:
I.                   permukaannya mengkilap
II.                pecah juka ditempa
III.             penghantar panas dan listrik yang baik
IV.             titik leleh dan titik didih rendah
V.                dapat diregangkan
Pernyataan yang tepat mengenai sifat unsur non-logam secara umum adalah ...
a.       I dan II
b.      I, III, dan V
c.       II dan IV
d.      II, IV, dan V
6.      Unsur logam berikut termasuk dalam logam alkali, kecuali ...
a.       natrium
b.      perak
c.       raksa
d.      magnesium
7.      Unsur-unsur berikut termasuk dalam logam alkali, kecuali ...
a.       lithium
b.      hidrogen
c.       natrium
d.      kalium
8.      Pernyataan yang benar mengenai senyawa adalah ...
a.       mudah dipisahkan secara fisika
b.      sifat senyawa berbeda dengan sifat zat penyusunnya
c.       terbentuk melalui perubahan fisika
d.      zat penyusun tidak mempunyai perbandingan yang tetap
9.      Contoh senyawa antara lain ...
a.       air, oksigen, dan garam
b.      emas, perak, dan besi
c.       air, gula, metana
d.      etanol, hidrogen, dan nitrogen
10.  Unsur-unsur penyusun dari senyawa tembaga karbonat adalah ...
a.       tembaga, karbon, dan oksigen
b.      tembaga, karbon, dan nitrogen
c.       timbal, karbon, dan nitrogen
d.      timbal, hidrogen, dan oksigen
11.  Senyawa dapat terbentuk melalui proses berikut ini, kecuali ...
a.       pembakaran 
b.      peruraian
c.       pencampuran zat secara kimia
d.      pencampuran zat secara fisika
12.  Natrium nitrat mempunyai rumus kimia ...
a.       NO2
b.      NaCl
c.       Na2SO4
d.      NaNO3
13.  Pernyataan di bawah ini mengenai campuran adalah ...
a.       sifat campuran berbeda dengan sifat zat penyusunnya
b.      terbentuk melalui perubahan fisika, bukan reaksi kimia
c.       zat penyusun membentuk campuran
d.      pemisahan campuran harus melalui reaksi kimia
14.  Zat-zat berikut ini yang termasuk campuran homogen adalah ...
a.       air gula, air garam, dan air teh
b.      awan, air laut, dan air kopi
c.       minuman bersoda, keju, dan susu
d.      susu, margarin, dan cat
15.  Berikut ini contoh koloid, kecuali ...
a.       cat, tinta, dan susu
b.      margarin, susu, dan tinta
c.       keju, awa, dan air garam
d.      awan, debu, dan asap pembakaran

B.     Esai
1.      Buatlah bagan pengelompokkan materi!
2.      Sebutkan empat unsur utama penyusun tubuh manusia!
3.      Lengkapilah tabel di bawah ini!
       Nama Unsur
       Lambang Unsur
Fosfor
....
Neon
....
....
He
....
H
Perak
....
Titanium
....
....
F
....
K
Karbon
....
Platina
....
4.      Bagaimana senyawa dapat terbentuk dan terurai?
5.      Sebutkan masing-masing tiga macam contoh unsur logam dan non-logam serta kegunaannya!
6.      Sebutkan tiga contoh peralatan elektronika di sekitarmu
Yang menggunakn chip silikon!
7.      Sebutkan unsur penyusun dari baking soda (NaHCO3)
8.      Sebutkan unsur-unsur penyusun dari senyawa berikut:
a.       Tembaga oksida (CuO)
b.      Kalium nitrat (KNO3)
c.       Nitrogen dioksida (NO2)
d.      Kalsium bromida (CaBr2)
9.      Apakah perbedaan antara senyawa dengan campuran?
10.  Apa yang dimaksud dengan suspensi? Berikan contohnya!
C.     Soal Analisis
1.      Apa perbedaan antara Co dengan CO?
2.      Tersedia alat dan bahan sebagai berikut: pembakar bunsen, penjepit, tabung reaksi, spatula, gelas arloji, serbuk besi, dan serbuk belerang. Gurumu meminta membuat satu macam campuran dan satu macam senyawa. Langkah-langkah apa yang akan kamu lakukan?
3.      Unsur-unsur apakah yang dimanfaatkan dalam benda-benda berikut ini?
a.       Gelas emas
b.      Kaleng minuman
c.       Kursi besi
d.      Lampu reklame
e.       Balon udara
4.      Bagaimana caramu menentukan suatu unsur tergolong logam atau non-logam?
5.      Di laboraturium terdapat tiga macam zat. Salah satu dari ketiga zat tersebut adalah campuran sedangkan yang lainnya adalah senyawa. Jika kamu diminta mengambil campuran, langkah apa yang dapat kamu lakukan?










Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda
Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan

2 komentar: